Uji In Vivo Pengaruh Electrolize Reduce Water (ERW) Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA), Jumlah Sel Makrofag Dan Sel Limfosit Pada Tikus Wistar Dengan Periodontitis Kronis

Latar belakang: Periodontitis kronis merupakan penyakit inflamasi kronis pada jaringan periodontal yang awalnya cenderung tidak menimbulkan rasa sakit sehingga penderita tidak menyadari dan umumnya ditemukan dalam kondisi yang sudah lanjut. Inflamasi kronis yang terjadi memicu aktivasi sel radang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ASTIKA KINANT KUSUMA, 021311133060
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/61071/1/KG.%20132-17%20Kus%20u%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/61071/2/KG.%20132-17%20Kus%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/61071/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang: Periodontitis kronis merupakan penyakit inflamasi kronis pada jaringan periodontal yang awalnya cenderung tidak menimbulkan rasa sakit sehingga penderita tidak menyadari dan umumnya ditemukan dalam kondisi yang sudah lanjut. Inflamasi kronis yang terjadi memicu aktivasi sel radang kronis. Sel radang kronis yang teraktivasi akan melepaskan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Electrolize reduce water (ERW) memiliki komponen pt nanopartikel yang dapat mengaktifkan atom hidrogen. Atom hidrogen dapat didonorkan ke ROS. Sehingga kerusakan jaringan dapat diatasi. ERW juga dapat menurunkan aktivasi sitokin inflamasi seperti interleukin-1alfa (IL-1α) dan β, interleukin-6 (IL-6), interleukin-8 (IL-8) dan factor- αlpha (TNF-α). Sehingga inflamasi yang terjadi, dapat menurun. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ERW terhadap kadar malondialdehid (MDA) dan jumlah sel makrofag dan sel limfosit pada periodontitis kronis. Metode: penelitian dilakukan pada 21 ekor sampel tikus Wistar yang dibuat periodontitis kronis. Pada hari pertama sampai hari ketujuh ketiga kelompok diberikan akuades, pada hari ke 7 kelompok kontrol tetap diberikan akuades, kelompok perlakuan diberikan minum ERW, dan pada kelompok kontrol positif diberikan larutan vitamin C dengan dosis 1,08mg/200gr BB/hari. Pada hari ke 14 tikus Wistar diinhalasi, dan dilakukan pengambilan jaringan gingiva sebagai sampel untuk dilakukan pembacaan MDA dan penghitungan jumlah sel makrofag, dan sel limfosit. Kemudian dilakukan analisis data secara kuantitatif. Hasil: Kelompok perlakuan dengan pemberian ERW memiliki kadar MDA, jumlah sel makrofag, dan sel limfosit lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol positif dengan pemberian larutan vitamin C dan kelompok kontrol. Kesimpulan: ERW dapat menurunkan kadar MDA, sel makrofag, dan sel limfosit pada jaringan gingiva tikus Wistar dengan periodontitis kronis. Kata kunci: Antioksidan, ERW, MDA, Periodontitis Kronis, Sel Makofag, Sel Limfosit.