PROFIL KADAR INSEKTISIDA PROPOKSUR SAMPEL POSTMORTEM DARAH TIKUS GALUR WISTAR DENGAN VARIASI WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL
Kasus bunuh diri merupakan kasus yang banyak ditemui di beberapa negara. Propoksur merupakan insektisida golongan karbamat. Berdasarkan sifat propoksur sangat volatil maka alat yang digunakan adalah GC-MS. Tujuan penelitian ini menganalisa profil kadar propoksur pada sampel dengan variasi kadar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/61306/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/61306/2/Tesis.pdf http://repository.unair.ac.id/61306/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Kasus bunuh diri merupakan kasus yang banyak ditemui di beberapa
negara. Propoksur merupakan insektisida golongan karbamat. Berdasarkan sifat
propoksur sangat volatil maka alat yang digunakan adalah GC-MS. Tujuan
penelitian ini menganalisa profil kadar propoksur pada sampel dengan variasi
kadar peroral LD50 dan 2LD50 dengan variasi waktu pengambilan sampel 4, 16
dan 32 jam setelah perlakuan, dan validasi metode pada GC-MS. Penelitian ini
menggunakan tikus galur wistar, terbagi dalam 3 kelompok perlakuan. Dosis
LD50 yang digunakan 100mg/kg. Sampel darah diambil dari jantung, diekstraksi
cair-cair dengan tiga kali pengulangan. Sebanyak 50μl spesimen (darah) dicampur
dengan 5 ml asetonitril, Diperoleh endapan, ekstraksi diulangi 2 kali. Larutan
bening asetonitril yang diperoleh kemudian dicampur dengan larutan NaCl 2%
sebanyak 40 ml dan n-heksana/etil asetat sebanyak 12,5 ml pada corong pisah
250 ml. Lapisan tersebut dikeringkan pada suhu kamar. Larutan sisa dilarutkan
dengan 200 μl metanol. Pengujian sampel menggunakan GC-MS. Suhu inlet
adalah 230 oC. Gas pembawa yaitu Helium mempunyai kecepatan arus 1,2
ml/menit. Hasil validasi metode diperoleh nilai regresi 0,99, nilai akurasi
memenuhi standar AOAC 97,62-105,94%, nilai presisi diperoleh 2,95%.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat profil grafik yang semakin menurun dalam
setiap dosis peroral pada variasi waktu pengambilan sampel yang semakin lama.
Penurunan signifikan terjadi pada jam ke 4 hingga jam ke 16, pada jam ke 16
hingga 32 tidak terjadi penurunan yang signifikan. LOD pada penelitian ini 2,06
mg/ml dan LOQ adalah 6,25 mg/ml |
---|