PERBEDAAN PERFORMA ATLET ATLETIK JAWA TIMUR BERDASARKAN IDENTIFIKASI MATURASI FISIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO UPPER VS LOWER BODY DAN METODE PEMERIKSAAN GIGI MOLAR

Maturasi dapat dilihat dari Perkembangan dan pertumbuhan fisik seseorang. Kriteria maturasi salah satunya dapat dilihat dari perubahan Gigi molar dan rasio upper vs lower body. Maturasi berpengruh terhadap performa fisik, diantaranya kekuatan otot, fleksibiltas dan waktu reaksi. Tujuan dari peneliti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FAISAL ANSYORI, NIM011414553015
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/61379/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/61379/2/TESIS%20FAISAL%20ANSYORI.pdf
http://repository.unair.ac.id/61379/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Maturasi dapat dilihat dari Perkembangan dan pertumbuhan fisik seseorang. Kriteria maturasi salah satunya dapat dilihat dari perubahan Gigi molar dan rasio upper vs lower body. Maturasi berpengruh terhadap performa fisik, diantaranya kekuatan otot, fleksibiltas dan waktu reaksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan identifikasi maturasi menggunakan metode upper vs lower body lebih tepat daripada metode pemeriksaan gigi terhadap performa atlet. Rasio upper vs lower body akan dimulai dari rasio >1 selama masa bayi ke rasio <1 pada masa dewasa (maturitas). Metode yang digunakan adalah penelitian analitik observasional menggunakan rancangan cross sectional. Subjek yang terlibat merupakan kelompok umur SD (10-12 tahun) dan kelompok umur SMP (13-15 tahun) pada 26 atlet pria dan 36 atlet wanita jawa timur. Dilakukan pemeriksaan upper vs lower body dan pemeriksaan gigi secara campur terhadap atlet matur dan imatur pada performa atlet yaitu kekuatan otot, fleksibilitas, dan reaction time. Hasil penelitian didapatkan metode gigi molar dan metode upper vs lower body, keduanya dapat digunakan dalam menentukan maturasi. Berdasarkan uji beda terhadap performa vertical jump, fleksibilitas, dan whole body reaction, menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) terhadap fleksibilitas berdasarkan pemeriksaan gigi. Sedangkan pada vertikal jump dan whole body reaction tidak.