ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA PENGELASAN PT. PAL INDONESIA (Persero) SURABAYA, DIVISI KAPAL NIAGA

• Main Author: LUPITA NOVIYANTI, 101514253004
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English
• Published: 2017
• Subjects: K3566-3578 Public health
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/61592/1/abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/61592/2/TESIS%20LUPITA%20NOVIYANTI%20101514253004.pdf; http://repository.unair.ac.id/61592/
• Institution: Universitas Airlangga

Kegiatan pengelasan pada industri pembuatan kapal PT. PAL INDONESIA (Persero) Divisi Kapal Niaga, mengandung risiko bahaya yang tinggi. Risiko bahaya yang tidak dianalisis dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pekerja yang bekerja tanpa APD dan tidak memperhatikan SOP. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja pengelasan PT. PAL INDONESIA (Persero) Divisi Kapal Niaga dengan pendekatan ILCI Loss Causation Model yang dilihat dari lemahnya kontrol manajemen (lack of control), penyebab dasar (basic causes) dan penyebab langsung (immediate cause) kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman (unsafe act). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017. Didapatkan sample 72 dari 87 orang pekerja pengelasan pada divisi kapal niaga. Pemilihan responden diambil berdasarkan metode simple random sampling. Data yang diperoleh dikumpulkan dari kuesioner, wawancara dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dijelaskan dalam bentuk narasi dan tabulasi silang. Hasil pada analisis fisher exact menunjukkan terdapat hubungan antara kebijakan K3, pengawasan, penyediaan APD, pelatihan K3 dan SOP dengan komitmen individu. Pelatihan K3 dan SOP memiliki hubungan dengan pengetahuan. Komitmen individu dan pengetahuan memiliki hubungan dengan perilaku tidak aman. Kemudian, pada analisis Regresi Logistik menunjukkan adanya hubungan antara penyediaan APD, pelatihan K3 dan SOP dengan komitmen individu. Pelatihan K3 dan SOP memiliki hubungan dengan pengetahuan. Komitmen individu dan pengetahuan memiliki hubungan dengan perilaku tidak aman.