HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PENJAHIT DI INDUSTRI KONVEKSI RAMLI

• Main Author: TRIANA IZZATI, 101311133042
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RA Public aspects of medicine
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/61842/1/FKM.%20142-17%20Izz%20h%20-%20abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/61842/2/FKM.%20142-17%20Izz%20h%20sec.pdf; http://repository.unair.ac.id/61842/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Kelelahan kerja merupakan masalah yang cukup penting dimana kelelahan kerja adalah suatu perasaan keluhan lelah yang dirasakan oleh pekerja, perasaan lelah tersebut berbeda-beda pada setiap orang. Kelelahan dapat berujung pada terjadinya risiko kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara sikap kerja penjahit dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di industri konveksi Ramli yang bergerak dibidang fashion. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner dan observasi. Responden pada penelitian ini adalah seluruh pekerja yang berada di tempat industri konveksi Ramli yaitu sebesar 20 orang. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah crosstabulation dan nilai korelasi. Hasil pengukuran kelelahan menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja mengalami kelelahan dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan kuat antara kelelahan dengan usia (r=0,711), masa kerja (r=0,854), tingkat hubungan sedang antara jenis kelamin (r=0,439), sikap kerja (r=0,416), dan lingkungan kerja (r=0,419). Hubungan rendah antara kelelahan dengan stasiun kerja (r=0,226). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kelelahan memiliki hubungan yang kuat dengan usia dan masa kerja. Kelelahan memiliki hubungan yang sedang dengan jenis kelamin, sikap kerja, stasiun kerja, dan lingkungan kerja. Saran yang diberikan untuk industri konveksi Ramli adalah pengaturan jam dan lama istirahat untuk melakukan peregangan ringan, memberikan pelatihan kepada pekerja mengenai bagaimana sikap kerja yang baik, pemberian stasiun kerja yang ergonomis.