PERBEDAAN KERAGAMAN PANGAN, TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO, SERTA STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH PERTANIAN DAN TAMBAK KABUPATEN SIDOARJO
Ketersediaan pangan yang cukup dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pangan. Sumber daya pertanian dan perikanan seperti tambak memiliki potensi untuk menyediakan sumber pangan. Pengenalan dan pemberian makanan yang beragam kepada balita perlu dilakukan sejak dini untuk memenuhi kebutuhan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/61852/1/FKM.129.17%20And%20p%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/61852/2/FKM.129.17%20And%20p%20-%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/61852/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Ketersediaan pangan yang cukup dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap pangan. Sumber daya pertanian dan perikanan seperti tambak memiliki
potensi untuk menyediakan sumber pangan. Pengenalan dan pemberian makanan
yang beragam kepada balita perlu dilakukan sejak dini untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi balita sehingga dapat menunjang proses tumbuh kembangnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keragaman pangan, tingkat
konsumsi zat gizi makro, serta status gizi pada balita di wilayah pertanian dan
tambak Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah balita berusia 2 – 5 tahun dan diambil dari populasi
dengan cara proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan
wawancara menggunakan kuesioner kepada 55 ibu/pengasuh balita. Penilaian
keragaman pangan menggunakan instrumen Individual Dietary Diversity (IDDS)
dan dinilai sebanyak dua kali, dan menerapkan konsumsi minimum 10 gram.
Asupan zat gizi makro dinilai menggunakan food recall 2×24 jam. Status gizi
dinilai menggunakan tiga indikator BB/U, TB/U, dan BB/TB. Uji statistika
menggunakan Mann Whitney Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keragaman pangan
pada balita di wilayah agroekologi pertanian dan agroekologi tambak ketika
minimum konsumsi 10 gram diterapkan (p=0,024). Tidak terdapat perbedaan
kecukupan energi (p=0,588), kecukupan protein (p=0,459), kecukupan lemak
(p=0,811), namun terdapat perbedaan kecukupan karbohidrat (p=0,033) pada
balita di wilayah agroekologi pertanian dan agroekologi tambak. Tidak terdapat
perbedaan status gizi pada balita di wilayah agroekologi pertanian dan
agroekologi tambak menurut indikator BB/U (p=0,474), TB/U (p=0,948), dan
BB/TB (p=0,753).
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terdapat perbedaan keragaman pangan
ketika jumlah konsumsi minimum 10 gram diterapkan dan kecukupan karbohidrat
pada balita di wilayah agroekologi pertanian dan agroekologi tambak. Dinas
pangan dan dinas kesehatan bekerja sama untuk sosialisasi kepada ibu balita
mengenai pentingnya konsumsi makanan yang beragam. |
---|