EVALUASI SISTEM SURVEILANS FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS POSBINDU PTM BERDASARKAN ATRIBUT SURVEILANS DI KOTA SURABAYA TAHUN 2016

• Main Author: ELYDA RAHMAYANTI, 101311133201
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RA Public aspects of medicine
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/61947/1/FKM.187.17%20Rah%20e%20-%20Abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/61947/2/FKM.187.17%20Rah%20e%20-%20Sec.pdf; http://repository.unair.ac.id/61947/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian di dunia. Proporsi kematian akibat PTM dan faktor risiko PTM semakin meningkat di Indonesia. Pengendalian PTM sangat diperlukan untuk mencegah PTM. Posbindu PTM adalah kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM. Surveilans faktor risiko PTM berbasis Posbindu PTM di Kota Surabaya masih belum optimal. Hasil faktor risiko PTM yang terdapat di Posbindu PTM Kota Surabaya tetap tinggi dan tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem surveilans faktor risiko PTM berbasis Posbindu PTM berdasarkan atribut surveilans di Kota Surabaya tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif. Subjek penelitian adalah sistem surveilans faktor risiko PTM berbasis Posbindu PTM. Informan penelitian adalah 16 penanggung jawab program dan 77 kader Posbindu PTM. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan sistem sederhana, penilaian fleksibilitas sistem tidak dapat dilakukan karena tidak pernah terjadi perubahan sistem, akseptabilitas tinggi, sensitivitas sistem sudah cukup baik, nilai prediktif positif tidak dapat dilakukan karena tidak ada catatan konfirmasi laboratorium, kerepresentatifan tinggi, ketepatan waktu masih rendah, kualitas data dan stabilitas sistem tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah atribut surveilans sudah cukup baik namun terdapat permasalahan dalam sistem surveilans. Pencatatan dan pelaporan yang belum terstandar, adanya pemeriksaan faktor risiko yang belum dilakukan, kader yang belum terlatih dan feedback kepada peserta hasil informasi surveilans belum optimal menjadi permasalahan. Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah standar pencatatan dan pelaporan yang jelas dan tegas, pemberdayaan masyarakat untuk pembelian alat sendiri dari hasil iuran yang dihimpun kader Posbindu PTM, pelatihan kader dan pemberian feedback kepada peserta tentang hasil pengukuran disertai rujukan secara tertulis.