ANALISIS JUMLAH KERUGIAN EKONOMI AKIBAT KEJADIAN STAGNANT DAN STOCKOUT OBAT PATEN DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

• Main Author: DWI RATNASARI, 101311133003
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RA Public aspects of medicine
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/61963/1/FKM.193.17%20Rat%20a%20-%20Abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/61963/2/FKM.193.17%20Rat%20a%20-%20Sec.pdf; http://repository.unair.ac.id/61963/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Pengelolaan obat yang tidak efektif dan efisien dapat mengakibatkan terjadinya stagnant dan stockout pada persediaan obat di rumah sakit sehingga dapat menimbulkan beberapa akibat kerugian salah satunya kerugian ekonomi. Obat paten merupakan salah satu jenis obat yang digunakan dalam pelayanan obat kepada pasien umum di Rumah Sakit Islam Surabaya. Pengelolaan obat paten pada Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya belum berjalan dengan baik karena terdapat permasalahan yakni obat stagnant (20,52%) dan stockout (52,44%) pada bulan Juni – Oktober 2016. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jumlah kerugian ekonomi akibat kejadian stagnant dan stockout obat paten di Rumah Sakit Islam Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada 299 obat paten yang bergerak yaitu masih terdapat pembelian, pemakaian, dan persediaan obat Oktober 2016 – Maret 2017 pada Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya. Hasil penelitian ini adalah terdapat kejadian stagnant sebesar 26,42% dan stockout sebesar 28,04% pada obat paten Rumah Sakit Islam Surabaya Oktober 2016 – Maret 2017. Total kerugian ekonomi akibat obat paten yang mengalami stagnant dan stockout yaitu sebesar Rp 88.349.590. Akibat lain kejadian stagnant yaitu bertambahnya biaya penyimpanan, modal tertanam, biaya pemesanan, meningkatkan risiko kerusakan dan kadaluwarsa obat, serta biaya pemusnahan obat, serta stockout yaitu tertunda/kehilangan keuntungan dan kesempatan, meningkatkan risiko kehilangan pelanggan, dan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan obat yang dibeli di apotek luar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kejadian stagnant dan stockout obat paten di Rumah Sakit Islam Surabaya menunjukkan pengelolaan obat kurang efektif dan efisien sehingga dapat menimbulkan beberapa kerugian. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan obat antara lain memperbaiki SIMRS, membuat list khusus untuk prioritas perencanaan obat fast moving, pengendalian obat dengan safety stock untuk setiap obat, membuat pelaporan pemakaian obat sesuai trend penyakit, memperbaiki sistem perencanaan obat, serta membuat analisis evaluasi sistem pembayaran tagihan obat.