FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DALAM MENGGUNAKAN KACAMATA PELINDUNG MENURUT KONSEP HBM (Studi di PT. Lintech Duta Pratama Surabaya)

Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih menempati urutan tertinggi pada wilayah Asia Tenggara. Kecelakaan dapat disebabkan oleh bebrapa faktor seperti lingkungan, mekanis atau perilaku manusia itu sendiri. Data kecelakaan kerja di PT Lintech Duta Pratama Surabaya menujukkan bahwa kecelakaan ker...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ZERNIKE VICTORIA SAKINAH, 101311133221
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/62086/1/FKM.%20244-17%20Sak%20f%20-%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/62086/2/FKM.%20244-17%20Sak%20f%20-%20sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/62086/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih menempati urutan tertinggi pada wilayah Asia Tenggara. Kecelakaan dapat disebabkan oleh bebrapa faktor seperti lingkungan, mekanis atau perilaku manusia itu sendiri. Data kecelakaan kerja di PT Lintech Duta Pratama Surabaya menujukkan bahwa kecelakaan kerja masih banyak terjadi pada perusahaan ini. Penyebab dominan terjadinya kecelakaan kerja di PT Lintech Duta Pratama Surabaya ialah perilaku pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri yaitu kacamata pelindung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku pekerja dam menggunakan kacamata pelindung menurut konsep Health Belief Model agar dapat mengurangi tingginya angka kecelakaan kerja yang disebabkan oelh perilaku tidak aman. Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional dimana penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Sample dalam penelitian ini adalah total dari populasi pekerja pada bagian produksi sebanyak 74 orang. Analisis data dalam penelitian ini adalah uji regresi logistik biner. Hasil penelitian menujujkkan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikan ( =0,015), pengetahuan ( =0,047), kemampuan diri yang dirasakan ( =0,027), pendorong untuk bertindak ( =0,000) tehadap perilaku penggunaan kacamata pelindung sedangkan usia ( =0,065), persepsi kerentanan yang dirasakan ( =0,712), persepsi keseriusan yang dirasakan ( =0,208), persepsi manfaat yang dirasakan ( =0,063), persepsi hambatan yang dirasakan ( =0,565) tidak ada hubungan terhadap perilaku penggunaan kacamata pelindung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah antara pendidikan pengetahuan, kemampuan diri yang dirasakan, pendorong untuk bertindak memiliki hubungan terhadap perilaku penggunaan kacamata pelindung. Sebaiknya perlu dikaukukan promosi kesehatan secara berkala dengan melakukan edukasi seperti penyuluhan dan pelatihan baik secara kelompok maupun individu dan melakukan evaluasi setiap kegiatannya, meningkatkan perndorong untuk bertindak di tempat kerja seperti memaksimalkan peran rekan kerja untuk saling mengingatkan dalam menggunakan kacamata pelindung, sebaiknya atasan selalu memberikan contoh perilaku baik sehingga dapat ditiru oleh pekerja lainnya. Membuat program mengenai perilaku aman tentang pengunaan kacamata pelindung pekerja agar dapat tercipta perilaku baik dan menjadi nilai pada individu dan perusahaan. Program tersebut dapat diterapkan setiap hari di tempat kerja dan didukung dengan kebijakan perusahaan yang memiliki punishment untuk membuat jera.