FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA AKIBAT KEBOCORAN AMONIA (Studi dilakukan di PT. Pupuk Kalimantan Timur)
Paparan amonia berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit, saluran pernafasan ataupun pencernaan. PT. Pupuk Kaltim bergerak dalam bidang industri agrokimia, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk domestik. Aktivitas PT. Pupuk Kaltim yang beroperasi dengan berbagai bah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62091/1/FKM.%20246-17%20Pra%20f%20-%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62091/2/FKM.%20246-17%20Pra%20f%20-%20sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62091/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Paparan amonia berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan
iritasi pada kulit, saluran pernafasan ataupun pencernaan. PT. Pupuk Kaltim
bergerak dalam bidang industri agrokimia, khususnya untuk memenuhi kebutuhan
pupuk domestik. Aktivitas PT. Pupuk Kaltim yang beroperasi dengan berbagai
bahan kimia dan juga mesin produksi tentunya berpotensi menimbulkan
kecelakaan akibat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktorfaktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja akibat kebocoran
amonia di PT. Pupuk Kaltim.
Penelitian dilaksanakan di PT. Pupuk Kaltim Kota Bontang pada bulan
Februari hingga Maret 2017. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan analisa
data deskriptif. Pengumpulan data secara primer didapatkan melalui pelaksanaan
wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder didapatkan dari data
kecelakaan dan standar yang diterapkan di PT. Pupuk Kalimantan Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja akibat kebocoran
amonia beberapa kali terjadi di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Kecelakaan kerja
tersebut berakibat iritasi mata, trauma inhalasi, serta luka bakar pada pekerja.
Standar yang ditetapkan di PT. Pupuk Kalimantan Timur telah berjalan dengan
baik. Job Factor yang berpotensi mengakibatkan substandard condition dan
substandard action meliputi jadwal pemeliharaan yang kurang memadai serta
terjadinya keausan akibat penggunaan peralatan yang terus menerus. Terdapat
substandard condition yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja
akibat kebocoran amonia yaitu sistem peringatan yang belum terintegrasi dengan
sistem instrumen PT. Pupuk Kaltim, serta adanya beberapa peralatan yang rawan
mengalami kebocoran.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecelakaan
kerja akibat kebocoran amonia dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya
belum adanya sistem peringatan yang memadai, keausan peralatan, serta jadwal
pemeliharaan yang kurang memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan penjadwalan
pemeliharaan peralatan yang baik serta integrasi sistem peringatan kebocoran
amonia dengan sistem instrumentasi. |
---|