FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TENAGA KERJA DALAM MENJALANKAN PROGRAM STOP (SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM) DI PT DAPI PASURUAN PLANT

Secara statistik kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di ASEAN yang didominasi oleh negara dunia ketiga masih jauh dibandingkan dengan negara maju lainnya. Kasus kecelakaan akibat kerja masih tergolong tinggi di wilayah ASEAN. Kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RISKY WIRA PUTRI, 101311133035
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/62159/1/FKM.%20269-17%20Put%20f%20-%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/62159/2/FKM.%20269-17%20Put%20f%20-%20sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/62159/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Secara statistik kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di ASEAN yang didominasi oleh negara dunia ketiga masih jauh dibandingkan dengan negara maju lainnya. Kasus kecelakaan akibat kerja masih tergolong tinggi di wilayah ASEAN. Kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Sebagai upaya mencegah kecelakaan tersebut dirancanglah suatu program yaitu program STOP. Program STOP adalah suatu program yang dibuat oleh DuPont untuk mencegah kecelakaan dengan memberikan pengajaran kepada pekerja dalam melakukan observasi dan mengambil tindakan yang akan membantu mengubah perilaku pekerja. Pembentukan perilaku pekerja dapat menggunakan ilmu perilaku salah satunya yaitu teori ABC (Antecedents, Behavior, Consequences). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan faktor antecedents dan consequences dengan perilaku tenaga kerja dalam menjalankan program STOP. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 50 pekerja, diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisoner, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah korelasi spearmen. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara motivasi (p=0,000), reward (p=0,000), punishment (p=0,039) dengan perilaku tenaga kerja dalam menjalankan program STOP sedangkan antara pengetahuan (p=0,995), sikap(p=0,886), instruksi(p=0,590), pelatihan ( p=0,057) tidak terdapat hubungan dengan perilaku tenaga kerja dalam menjalankan program STOP Kesimpulan dari penelitian ini adalah motivasi, pemberian reward dan punishment dapat meningkatkan perilaku tenaga kerja dalam menjalankan program STOP. Sebaiknya perusahaan perlu melakukan diskusi dengan pekerja lainnya terkait pemberian reward dan punishment serta menyediakan kotak aspirasi untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pekerja.