DETERMINAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) PADA PRIA USIA SUBUR DI KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA

Tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan empat masalah besar yakni kualitas penduduk, kuantitas penduduk, mobilitas penduduk dan administrasi kependudukan. KB merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi peningkatan jumlah penduduk. Kecamatan Mulyorejo merupa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RATIH NUR HAYATI, 101311133077
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/62171/1/FKM.209.17%20Hay%20d%20-%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/62171/2/FKM.209.17%20Hay%20d%20-%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/62171/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan empat masalah besar yakni kualitas penduduk, kuantitas penduduk, mobilitas penduduk dan administrasi kependudukan. KB merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi peningkatan jumlah penduduk. Kecamatan Mulyorejo merupakan salah satu kecamatan dengan upaya pengendalian penduduk yang kurang baik. Minat terhadap vasektomi sangat rendah jika dibandingkan dengan metode KB yang lain dibuktikan dengan Kecamatan Mulyorejo merupakan lima kecamatan terendah dalam upaya pencapaian Metode Operasi Pria (MOP) atau Vasektomi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik karena analisis yang dilakukan untuk identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku pria melakukan vasektomi pada akseptor KB.Pendekatan yang dilakukan menggunakan observasional karena melakukan pengamatan terhadap data yang telah dikumpulkan. Desain penelitian ini adalah casecontroldengan jumlah responden kasus 7 responden dan kontrol 12 responden Hasil teknik Regresi Logistik Sederhana didapatkan bahwa faktor yang memiliki pengaruh berurutan dari pengaruh yang paling kuat diantaranya Suku Jawa (OR=0,000), Pengetahuan (OR=5,385.1018), Akses informasi baik (OR=6,462.109), Sikap positif (OR=1,131.109), dan Akses pelayanan vasektomi yang terjangkau (OR=1,256.109). Kesimpulan penelitian ini adalah seluruh variabel memiliki peluang yang berpengaruh dalam menentukan seseorang melakukan vasektomi di Kecamatan Mulyorejo. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan kembali kegiatan rutin sosialisasi dan pelayanan serta memberkan pendampingan kepada kader KB dan PLKB.