METODE COCHRANE ORCUTT UNTUK MENGATASI AUTOKORELASI PADA REGRESI LINIER GANDA (Studi pada Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2014)
Regresi linier ganda memiliki asumsi klasik yang harus dipenuhi. Salah satu asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi. Autokorelasi merupakan korelasi antar residual pada anggota observasi yang diurut menurut waktu atau ruang. Bila terjadi autokorelasi pada regresi linier...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62183/1/FKM.215.17%20Han%20m%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62183/2/FKM.215.17%20Han%20m%20-%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62183/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Regresi linier ganda memiliki asumsi klasik yang harus dipenuhi. Salah satu
asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi. Autokorelasi
merupakan korelasi antar residual pada anggota observasi yang diurut menurut
waktu atau ruang. Bila terjadi autokorelasi pada regresi linier ganda akan
menyebabkan penaksir model regresi yang diperoleh menjadi LUE (linear
unbiased estimator) tidak lagi BLUE (best linear unbiase estimator). Metode
cochrane orcutt merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah autokorelasi pada regresi linier ganda. Tujuan dari penelitian
ini adalah mempelajari metode cochrane orcutt untuk mengatasi autokorelasi pada
regresi linier ganda dan mengetahui faktor yang mempengaruhi kemiskinan di
Jawa Timur tahun 2014.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode
unobtrusive yang merupakan studi no reaktif. Penelitian ini menggunakan data
sekunder tahun 2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Jawa Timur. Unit analisis dari penelitian ini adalah kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Timur sebanyak 38. Variabel dependen pada penelitian ini adalah persentase
penduduk miskin dan variabel independen pada penelitian ini antara lain tingkat
pendidikan terakhir yang ditamatkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan
persentase pengguna alat KB.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai durbin watson adalah sebesar 0,850,
dimana nilai ini menunjukkan adanya masalah autokorelasi positif. Nilai durbin
watson setelah dilakukan cochrane orcutt sebesar 1,953, dimana nilai ini telah
menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi lagi. faktor yang mempengaruhi
kemiskinan di Jawa Timur tahun 2014 adalah tingkat pendidikan terakhir yang
ditamatkan (p=0,001) dan tingkat pengangguran terbuka (p=0,019). Model baru
yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Y*=6,724+0,179X*1-0,721X*2
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode cochrane orcutt dapat
mengatasi autokorelasi dalam regresi linier ganda pada data cross sectional.
Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya menggunakan data time series tentang
biostatistika dan kependudukan yang mengalami masalah autokorelasi |
---|