POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan potensi diferensiasi bone marrow-derived mesenchymal stem cell (BM-MSC) menjadi sel steroidogenik penghasil testosteron secara in vitro yang diinduksi triiodotironin (T3) dan luteinizing hormone (LH). Testosteron yang dihasilkan dapat digunakan dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Maya Fatmawati, 081324153002
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/62342/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/62342/2/tesis.pdf
http://repository.unair.ac.id/62342/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
id id-langga.62342
record_format dspace
spelling id-langga.623422017-10-02T23:24:59Z http://repository.unair.ac.id/62342/ POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE Maya Fatmawati, 081324153002 QH301 Biology Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan potensi diferensiasi bone marrow-derived mesenchymal stem cell (BM-MSC) menjadi sel steroidogenik penghasil testosteron secara in vitro yang diinduksi triiodotironin (T3) dan luteinizing hormone (LH). Testosteron yang dihasilkan dapat digunakan dalam pengobatan atau terapi untuk mengatasi gangguan fisiologis akibat kekurangan testosteron. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen terdiri dari kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan perlakuan. Setiap kelompok menggunakan BM-MSC tikus putih yang diisolasi dari sel mononukleat dan dikultur secara in vitro. Kelompok kontrol terdiri dari kelompok kontrol 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok dengan induksi T3 1 nM, LH 10 ng/mL , dan kombinasi T3 1 nM+LH 10 ng/mL dengan durasi perlakuan 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Sel BM-MSC yang merupakan bagian dari isolat sel mononukleat melekat pada tissue culture plastic atau cawan petri dan memiliki bentuk yang memanjang seperti fibroblas. Pada passage 3 dan setelahnya, kultur berisi sel serupa fibroblas yang homogen dan membentuk monolayer. Hasil imunohistokimia menunjukkan bahwa BM-MSC mengekspresikan CD105 dan tidak mengekspresikan CD45. Morfologi BM-MSC yang diinduksi T3 dan LH memiliki bentuk memanjang dan pipih seperti morfologi BM-MSC yang tidak diberi perlakuan. Konsentrasi testosteron diukur dari medium kultur dengan metode ELISA. Konsentrasi testosteron paling tinggi dan berbeda signifikan (p< 0,05) sebesar ±70 pg/ml diperoleh dari perlakuan dengan induksi T3+LH durasi 14 hari atau 21 hari. Konsentrasi testosteron pada perlakuan LH 14 dan 21 hari sekitar 67 pg/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah morfologi BM-MSC yang diinduksi dengan T3 dan LH secara in vitro tidak berbeda dengan BM-MSC yang tidak diinduksi; induksi dengan hormon LH dan kombinasi T3+LH berpengaruh signifikan terhadap potensi diferensiasi BM-MSC menjadi sel steroidogenik penghasil testosteron secara in vitro; induksi dengan kombinasi T3+LH 14 dan 21 hari merupakan perlakuan yang terbaik untuk diferensiasi BM-MSC menjadi sel penghasil testosteron karena dapat meningkatkan konsentrasi testosteron dengan signifikan. 2017-10-03 Thesis NonPeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/62342/1/abstrak.pdf text en http://repository.unair.ac.id/62342/2/tesis.pdf Maya Fatmawati, 081324153002 (2017) POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language English
English
topic QH301 Biology
spellingShingle QH301 Biology
Maya Fatmawati, 081324153002
POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE
description Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan potensi diferensiasi bone marrow-derived mesenchymal stem cell (BM-MSC) menjadi sel steroidogenik penghasil testosteron secara in vitro yang diinduksi triiodotironin (T3) dan luteinizing hormone (LH). Testosteron yang dihasilkan dapat digunakan dalam pengobatan atau terapi untuk mengatasi gangguan fisiologis akibat kekurangan testosteron. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen terdiri dari kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan perlakuan. Setiap kelompok menggunakan BM-MSC tikus putih yang diisolasi dari sel mononukleat dan dikultur secara in vitro. Kelompok kontrol terdiri dari kelompok kontrol 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok dengan induksi T3 1 nM, LH 10 ng/mL , dan kombinasi T3 1 nM+LH 10 ng/mL dengan durasi perlakuan 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Sel BM-MSC yang merupakan bagian dari isolat sel mononukleat melekat pada tissue culture plastic atau cawan petri dan memiliki bentuk yang memanjang seperti fibroblas. Pada passage 3 dan setelahnya, kultur berisi sel serupa fibroblas yang homogen dan membentuk monolayer. Hasil imunohistokimia menunjukkan bahwa BM-MSC mengekspresikan CD105 dan tidak mengekspresikan CD45. Morfologi BM-MSC yang diinduksi T3 dan LH memiliki bentuk memanjang dan pipih seperti morfologi BM-MSC yang tidak diberi perlakuan. Konsentrasi testosteron diukur dari medium kultur dengan metode ELISA. Konsentrasi testosteron paling tinggi dan berbeda signifikan (p< 0,05) sebesar ±70 pg/ml diperoleh dari perlakuan dengan induksi T3+LH durasi 14 hari atau 21 hari. Konsentrasi testosteron pada perlakuan LH 14 dan 21 hari sekitar 67 pg/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah morfologi BM-MSC yang diinduksi dengan T3 dan LH secara in vitro tidak berbeda dengan BM-MSC yang tidak diinduksi; induksi dengan hormon LH dan kombinasi T3+LH berpengaruh signifikan terhadap potensi diferensiasi BM-MSC menjadi sel steroidogenik penghasil testosteron secara in vitro; induksi dengan kombinasi T3+LH 14 dan 21 hari merupakan perlakuan yang terbaik untuk diferensiasi BM-MSC menjadi sel penghasil testosteron karena dapat meningkatkan konsentrasi testosteron dengan signifikan.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Maya Fatmawati, 081324153002
author_facet Maya Fatmawati, 081324153002
author_sort Maya Fatmawati, 081324153002
title POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE
title_short POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE
title_full POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE
title_fullStr POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE
title_full_unstemmed POTENSI DIFERENSIASI BONE MARROW-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENJADI SEL STEROIDOGENIK PENGHASIL TESTOSTERON SECARA IN VITRO YANG DIINDUKSI TRIIODOTIRONIN DAN LUTEINIZING HORMONE
title_sort potensi diferensiasi bone marrow-derived mesenchymal stem cell tikus putih (rattus norvegicus) menjadi sel steroidogenik penghasil testosteron secara in vitro yang diinduksi triiodotironin dan luteinizing hormone
publishDate 2017
url http://repository.unair.ac.id/62342/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/62342/2/tesis.pdf
http://repository.unair.ac.id/62342/
_version_ 1681148434424266752