HUBUNGAN STATUS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DAN POLA ASUH MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAN 2 SAMBIREJO KECAMATAN TRENGGALEK, KABUPATEN TRENGGALEK
Status gizi anak Sekolah Dasar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh makan yang diterapkan oleh orang tua kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh makan denga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62369/1/FKM.227.17%20Nag%20h%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62369/2/FKM.227.17%20Nag%20h%20-%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62369/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Status gizi anak Sekolah Dasar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh makan yang
diterapkan oleh orang tua kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh
makan dengan status gizi anak usia 6-8 tahun di SDN 1 dan 2 Sambirejo
Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel
sebanyak 62 keluarga yang memiliki anak usia 6-8 tahun yang terdaftar di SDN 1
dan 2 Sambirejo. Besar sampel tersebut dipilih dengan simple random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur antropometri anak untuk
mengetahui IMT/U dan TB/U serta wawancara kepada orang tua menggunakan
kuesioner terstruktur (karakteristik responden, akses fisik, dan akses ekonomi),
instrumen US-HFSSM (status ketahanan pangan rumah tangga), instrumen CFQ
(pola asuh makan), dan instrumen HDDS (akses pangan). Uji statistik yang
digunakan adalah uji korelasi spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ayah bekerja sebagai
petani/buruh dan ibu tidak bekerja dan kedua orang tua tamat SMP. Sebagian
besar anak berjenis kelamin perempuan. Tingkat asupan karbohidrat dan lemak
cukup, tetapi untuk energi dan protein inadequate dan status gizi (IMT/U dan
TB/U) normal. Sebagian besar responden memiliki pendapatan rumah tangga ≤
mean dan klasifikasi pengeluaran pangan tergolong rendah. Sebagian besar orang
tua menerapkan pola asuh makan yang baik kecuali sub skala pressure to eat yang
kurang baik dan berada pada kategori rawan pangan dengan derajad kelaparan
sedang. Terdapat hubungan antara status ketahanan pangan dan tingkat asupan
energi, karbohidrat, protein dan lemak dengan IMT/U. tidak ditemukan hubungan
antara status ketahanan pangan dan tingkat asupan energi, karbohidrat, protein dan
lemak dengan TB/U. Tidak ditemukan hubungan antara pola asuh makan dengan
status gizi (IMT/U dan TB/U).
Rumah tangga yang rawan pangan memiliki risiko mengalami masalah gizi
lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga yang tahan pangan, sehingga
perlu adanya Pemberian Makanan Tambahan kepada anak terutama kepada anak
yang memiliki masalah gizi dan berada pada kondisi rawan pangan. Selain itu,
untuk meningkatkan atau menambah pemasukan ekonomi rumah tangga, dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan singkong yang banyak ditanam oleh
masyarakat untuk diolah menjadi makanan yang memiliki nilai ekonomi dan gizi
contohnya keripik dan kue. |
---|