PENGARUH KENAIKAN HARGA ROKOK TERHADAP NIAT MAHASISWA PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS AIRLANGGA UNTUK BERHENTI MEROKOK
WHO memprediksi bahwa tahun 2030 akan terjadi kematian akibat rokok sebanyak 8 juta orang setiap tahun, 80% diantaranya terjadi di negara miskin dan berkembang. Sebagian besar orang pertama kali merokok pada saat usia remaja. Harga rokok di Indonesia termasuk paling rendah di ASEAN sebesar USD 1,...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62392/1/FKM.237.17%20Sol%20p%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62392/2/FKM.237.17%20Sol%20p%20-%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62392/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | WHO memprediksi bahwa tahun 2030 akan terjadi kematian akibat rokok
sebanyak 8 juta orang setiap tahun, 80% diantaranya terjadi di negara miskin dan
berkembang. Sebagian besar orang pertama kali merokok pada saat usia remaja.
Harga rokok di Indonesia termasuk paling rendah di ASEAN sebesar USD 1,24
per bungkus. Murahnya harga rokok di Indonesia menjadi faktor pemicu terus
bertambahnya jumlah perokok. Berita kenaikan harga rokok hingga Rp50.000
belakangan ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Munculnya
wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok mencapai Rp50.000 dilatarbelakangi
oleh hasil penelitian universitas di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah melihat
pengaruh terkait kenaikan harga rokok dengan niat berhenti merokok.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik
dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Instrument dalam
penelitian ada pada kuesioner. Responden pada penelitian berjumlah 110 orang
perokok aktif yang berstatus sebagai mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa Background factor usia dan uang saku mempengaruhi sikap
responden dalam berperilaku merokok. Mayoritas uang saku yang dimiliki
responden diatas Rp500.000 setiap bulannya. Sebagian besar responden
mengkonsumsi rokok diatas satu batang-dibawah 10 batang.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada pengaruh
kenaikan harga rokok terhadap niat berhenti merokok pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen. Responden merasa bahwa mereka mampu
membeli rokok dengan harga mahal sekalipun. Selain itu responden merasa bahwa
mereka sudah nyaman dengan perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
Saran yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu responden meningkatkan rasa
percaya diri untuk bisa berhenti merokok. Hal ini didukung dengan keluarga yang
selalu memberikan semangat serta mengontrol pengeluaran responden agar
mengurangi pembelian rokok. |
---|