PERTUMBUHAN Mycobacterium leprae DALAM Acanthamoeba sp.S-11 YANG DICO-CULTURE PADA MEDIA PAGE’S MODIFIED NEFF’ AMOEBA SALINE (PAS) DAN PEPTONE YEAST GLUCOSE (PYG)
Acanthamoeba merupakan salah satu genus dari Protozoa yang berpotensi sebagai agen transmisi bakteri Mycobacterium leprae penyebab penyakit kusta. Acanthamoeba dapat melakukan fagositosis pada semua mikroorganisme yang ada disekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pertumbuhan M. lep...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62404/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62404/2/TESIS%20SEPLING%20.compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/62404/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Acanthamoeba merupakan salah satu genus dari Protozoa yang berpotensi
sebagai agen transmisi bakteri Mycobacterium leprae penyebab penyakit kusta.
Acanthamoeba dapat melakukan fagositosis pada semua mikroorganisme yang
ada disekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pertumbuhan M.
leprae dalam sel Acanthamoeba sp.S-11. Metode yang digunakan adalah metode
eksperimental dengan menggunakan rancangan faktorial. Data yang diperoleh
dianalisis dengan uji statistik non parametrik melalui uji Kruskal Wallis dan
Mann-Whitney dengan taraf signifikansi 5% (p=0,05). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masa inkubasi dan berbagai konsentrasi PYG berpengaruh
terhadap adaptasi bentuk Acanthamoeba sp.S-11. Aktivitas fagositosis dan daya
fagositosis terbaik dengan menggunakan media 100% PAS dengan waktu infeksi
6 jam. Berdasarkan hasil pemeriksaan Real Time PCR (qPCR) diketahui bahwa
sel Acanthamoeba sp.S-11 tidak dapat mendukung pertumbuhan M. leprae secara
intraseluler namun dapat menjaga eksistensi M. leprae secara intraseluler
sehingga Acanthamoeba sp. menjadi salah satu agen yang paling berpotensi
sebagai reservoir dan atau host bagi M. leprae yang terbuang ke lingkungan.
Dengan demikian, besar dugaan bahwa Acanthamoeba sp. memiliki peranan
penting dalam transmisi M. leprae di daerah endemis kusta. Untuk itu, perlu
dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui mekanisme yang dilakukan oleh
M. leprae dalam mencegah fusi fagolisosom Acanthamoeba sp. |
---|