ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA MENGGUNAKAN EUROPEAN FOUNDATION QUALITY FOR MANAGEMENT (EFQM)
Keselamatan pasien adalah kebebasan bagi pasien dari berbagai kerugian yang tidak diinginkan atau potensi bahaya yang berhubungan dengan kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, bahwa angka insiden seharu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62452/1/FKM.%20292-17%20Gos%20a%20-%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62452/2/FKM.%20292-17%20Gos%20a%20-%20sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62452/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Keselamatan pasien adalah kebebasan bagi pasien dari berbagai kerugian
yang tidak diinginkan atau potensi bahaya yang berhubungan dengan kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, bahwa
angka insiden seharusnya sebesar 0% (zero accident). Sedangkan Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Surabaya memiliki kasus insiden keselamatan pasien paling
tinggi dibadingkan unit yang lainnya. Oleh karena itu melakukan analisa kualitas
pelayanan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya merupakan tujuan
umum dalam penelitian ini dengan menggunakan European Foundation Quality
for Management (EFQM).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancang bangun
crossectional yang ditujukan untuk tenaga keperawatan sebagai responden yang
berjumlah 53 orang. Variabel penelitian terdiri dari 5 variabel yaitu proses
pelayanan secara sistematis dirancang dan dikelola, proses pelayanan dilakukan
secara tepat menggunakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
stakeholder, pelayanan dirancang dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan
harapan pasien, pelayanan dihasilkan dan diberikan pada pasien, peningkatan dan
pengelolaan hubungan dengan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan Unit Rawat Inap tergolong
dalam kategori cukup baik, dengan perolehan skor sebesar 51.85% yang masuk
dalam fase pengembangan III, yaitu berorientasi pada sistem. Selain itu
menunjukkan bahwa variabel proses pelayanan dilakukan secara tepat
menggunakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasien dan stakeholder
memiliki posisi sub proses pada manajemen paling dekat dengan target
manajemen kualitas total, dengan capaian sub proses sebesar 64,91%. Sedangkan
yang memiliki posisi paling jauh adalah pelayanan dirancang dan dikembangkan
berdasarkan kebutuhan dan harapan pasien, dengan capaian sub proses sebesar
40,75%.
Oleh karena itu saran yang dapat diberikan untuk Unit Rawat Inap adalah
meningkatkan kualitas pelayanan menuju fase pengembangan IV sehingga ke
depannya dapat menjadi rumah sakit yang berorientasi pada Total Quality
Management (TQM) dan menjadi rumah sakit utama pilihan masyarakat. |
---|