PEMANFAATAN CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DENGAN BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KADAR Pb2+
Pb adalah salah satu logam berat yang mengandung kadar toksisitas tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan efisiensi adsorpsi Pb2+ pada air limbah buatan yang mengandung Pb2+ menggunakan adsorben campuran ampas tebu-bentonit berdasarkan rasio massa campuran adsorben, pH, dan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62754/1/ST%20TL%2012-17%20Fau%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62754/2/ST%20TL%2012-17%20Fau%20p%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62754/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pb adalah salah satu logam berat yang mengandung kadar toksisitas tinggi. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan efisiensi adsorpsi Pb2+ pada air
limbah buatan yang mengandung Pb2+ menggunakan adsorben campuran ampas
tebu-bentonit berdasarkan rasio massa campuran adsorben, pH, dan waktu kontak
serta mengetahui jenis isoterm adsorpsi dan karakteristik kandungan unsur
adsorben sebelum dan setelah adsorpsi. Percobaan dilakukan skala laboratorium
menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) pada variasi rasio massa
campuran (1:0, 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 3:1), pH (2, 3, 4, 5, 6, 7), dan waktu kontak (5,
10, 30, 45, 90, 120, dan 180 menit). Pada analisis data digunakan pengujian
efisiensi adsorpsi, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif dan uji statistik
menggunakan ANOVA. Rasio massa campuran adsorben 3:1 memiliki efisiensi
adsorpsi Pb2+ tertinggi sebesar 97,31%. pH optimum pada adsorpsi Pb2+ adalah pH
5 dan waktu kontak efisien 45 menit dengan efisiensi adsorpsi sebesar 93,38%.
Adsorpsi menggunakan adsorben campuran ampas tebu-bentonit mendekati
model adsorpsi isotermis Freundlich dengan nilai koefisien kolerasi 90,05% (R2 =
0,9005). Hasil pengujian XRF menunjukkan perbedaan kandungan adsorben
sebelum dan setelah adsorpsi, yaitu dengan tergantinya beberapa unsur dengan
dengan Pb. |
---|