PENGAMATAN PERUBAHAN SIFAT MEKANIK SEMEN GIGI GLASS IONOMER SETELAH SETTING
Karies gigi merupakan penyakit yang menyerang jaringan keras gigi dan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mikroorganisme, gigi, makanan dan waktu. Salah satu metode untuk mengatasi karies gigi yakni dengan melakukan restorasi. Glass Ionomer Cement (GIC) merupakan salah satu bahan yang digunakan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/63001/1/MPF.41.17%20.%20Nov.p%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/63001/2/MPF.41.17%20.%20Nov.p%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/63001/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Karies gigi merupakan penyakit yang menyerang jaringan keras gigi dan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mikroorganisme, gigi, makanan dan waktu. Salah satu metode untuk mengatasi karies gigi yakni dengan melakukan restorasi. Glass Ionomer Cement (GIC) merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk restorasi. GIC rentan terhadap kontaminasi air maupun udara, serta mempunyai tingkat penyerapan air yang tinggi pada awal setting. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi karakteristik GIC. Kondisi lingkungan asam dapat membuat GIC lebih mengalami kerusakan dibandingkan kondisi lingkungan netral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat mekanik serta mengetahui perubahan pH pada GIC yang direndam dalam saliva buatan setelah setting. Sampel yang digunakan sebanyak 36 sampel dengan ukuran tinggi 10mm dan diameter 8mm. Sampel dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan waktu perendaman dalam saliva buatan, yakni 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit dan 60 menit. Karakterisasi yang dilakukan yakni Uji XRD (X-Ray Diffractometer), uji Kekuatan Tekan (Compressive Strength), uji SEM (Scanning Electron Microscopy), dan uji tingkat keasaman (pH). Pada hasil analisis uji XRD menunjukkan bahwa fasa yang terbentuk pada bubuk GIC konvensional yakni fasa amorf. GIC yang direndam dalam saliva buatan setelah setting menunjukkan adanya penurunan nilai kuat tekan, adanya keretakan dan adanya perubahan pH. Dari hasil uji data tersebut dapat disimpulkan bahwa kontaminasi dengan air pada awal setting dapat menyebabkan perubahan sifat dan karakteristik dari GIC. |
---|