ANALISIS LAPORAN DOSIS CT-SCAN BERBASIS CTDI DAN DLP UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI KANKER TUBUH
CT Scan merupakan alat radiodiagnostik untuk mendiagnosis suatu kelainan tubuh tanpa proses pembedahan. CT Scan memanfaatkan radiasi sinar-X untuk memperoleh citra tubuh yang diinginkan. Akan tetapi sinar-X memiliki dampak negatif bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dos...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/63072/1/MPF.63.17%20.%20Har.a%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/63072/2/MPF.63.17%20.%20Har.a%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/63072/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | CT Scan merupakan alat radiodiagnostik untuk mendiagnosis suatu
kelainan tubuh tanpa proses pembedahan. CT Scan memanfaatkan radiasi sinar-X
untuk memperoleh citra tubuh yang diinginkan. Akan tetapi sinar-X memiliki
dampak negatif bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dosis efektif yang di dapatkan dalam pemeriksaan CT Scan dan mengetahui
potensi kanker yang diterima melalui laporan dosis. Sebanyak 60 data meliputi 20
bagian kepala, 20 bagian thorax, dan 20 bagian abdomen dengan menggunakan
kontras maupun nonkontras dari kedua rumah sakit di Surabaya. Perhitungan
dosis efektif didapatkan dari perkalian Dose Length Product (DLP) dengan faktor
bobot organ. Sedangkan untuk menghitung potensi kanker didapatkan melalui
hasil dosis efektif. Dosis efektif dan potensi kanker dianalisis menggunakan Uji
Pearson Correlation. Rata-rata dosis efektif paling besar diperoleh pada bagian
tubuh abdomen yaitu 38,25 ± 0,005 mSv di RS Haji, selanjutnya bagian thorax
yakni 26,01 ± 0,005 mSv di RS Haji dan kepala 7,38 ± 0,005 mSv di RS UNAIR.
Hubungan dosis efektif dan potensi kanker yakni positif, kuat, dan significant (p =
0,000), dengan rasio 0,9947 untuk RS Haji dan 0,9962 untuk RS UNAIR. Dosis
efektif yang di dapatkan dari kedua Rumah Sakit diatas batas dosis efektif yang di
tentukan dalam AAPM 2008. Akan tetapi resiko kanker terbesar yang diterima
yakni kecil (0,19 %). |
---|