POTENSI INAKTIVASI STREPTOCOCCUS MUTANS DENGAN PENAMBAHAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA APLIKASI FOTODINAMIK LIGHT EMITTING DIODE (LED)

Telah dilakukan penelitian Photodynamic Inactivation (PDI) sebagai salah satu metode dari fotodinamik pada pengobatan medis yang mengkombinasi cahaya dengan fotosensitiser. Penyerapan energi cahaya oleh molekul fotosensitiser dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif, yang menyebabkan kerusakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WINDA PUJI LESTARI, 081211333005
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/63083/1/MPF.68.17%20.%20Les.p%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/63083/2/MPF.68.17%20.%20Les.p%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/63083/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian Photodynamic Inactivation (PDI) sebagai salah satu metode dari fotodinamik pada pengobatan medis yang mengkombinasi cahaya dengan fotosensitiser. Penyerapan energi cahaya oleh molekul fotosensitiser dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif, yang menyebabkan kerusakan biologis. Fotoinaktivasi dilakukan dengan kombinasi cahaya LED dan porfirin eksogen fotosensitiser ekstrak daun kelor terhadap Streptococcus mutans penyebab utama penyakit karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sudut pemaparan LED yang berpotensi maksimal dalam inaktivasi bakteri Streptococcus mutans dengan penambahan fotosensitiser ekstrak daun kelor konsentrasi 20%. Panjang gelombang cahaya LED biru yang digunakan adalah 450,00 ± 0,21 nm pada Pulse Width Modulation (PWM) 100%. Metode yang digunakan adalah Total Plate Count (TPC) untuk mengetahui penurunan viabilitas bakteri dalam satuan CFU/ml. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyinaran dari dua kelompok perlakuan dengan enam variasi sudut penyinaran dan waktu paparan yang berpotensi menginaktivasi adalah sudut 90˚ berbeda makna dengan variasi yang lain (p < α = 0,05) yang artinya sudut penyinaran terbaik adalah tegak lurus dengan media penyerap selama durasi waktu 180 sekon persentase kematian bakteri sebesar (30,301 ± 4,231)% tanpa fotosensitiser, dan dengan fotosensitiser meningkat persentase kematian bakteri sebesar (46,742 ± 1,667)%.