EFEKTIVITAS LASER DIODA DALAM FOTOINAKTIVASI BIOFILM Staphylococcus aureus DENGAN FOTOSENSITIZER KLOROFIL DAUN SUJI
Telah dilakukan penelitian Photodynamic Inactivation (PDI) sebagai salah satu metode dari terapi fotodinamik pada bidang medis yang mengkombinasi cahaya dan fotosensitizer eksogen. Molekul fotosensitizer dengan energi cahaya dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif yang menyebabkan kerusakan bi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/63085/1/MPF.69.17%20.%20Ati.e%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/63085/2/MPF.69.17%20.%20Ati.e%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/63085/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Telah dilakukan penelitian Photodynamic Inactivation (PDI) sebagai salah satu
metode dari terapi fotodinamik pada bidang medis yang mengkombinasi cahaya
dan fotosensitizer eksogen. Molekul fotosensitizer dengan energi cahaya dapat
menghasilkan spesies oksigen reaktif yang menyebabkan kerusakan biologis.
Pada penelitian ini laser dengan panjang gelombang 400±0,05 nm digunakan
sebagai energi cahaya dan ekstrak klororfil daun suji sebagai fotosensitiser untuk
fotoinaktivasi biofilm S.aureus. S.aureus merupakan bakteri penyebab penyakit
kulit atau bakteri yang muncul akibat luka pasca bedah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan hasil perlakuan fotoinaktivasi dan dosis penyinaran
yang paling efektif terhadap bakteri baik dengan maupun tanpa penambahan
fotosensitiser ekstrak klorofil daun suji dalam mereduksi biofilm. Metode yang
digunakan adalah metode Mc Farland dengan dilakukan pembacaan Optical
Density pada elisa reader dan juga perhitungan jumlah koloni bakteri dengan
Total Plate Count (TPC) dalam satuan CFU/mL. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa penyinaran dari dua kelompok perlakuan dengan lima variasi waktu
penyinaran diperoleh hasil untuk pereduksi biofilm terbanyak pada penyinaran
120 ± 0,005 sekon pada kelompok perlakuan keduanya yaitu pada dosis 98,8
J/cm2 dengan prosentase kematian 56,11% untuk fotoinaktivasi menggunakan
laser tanpa penambahan fotosensitiser ekstrak klorofil daun suji. Selanjutnya
untuk fotoinaktivasi menggunakan laser dan penambahan fotosensitiser ekstrak
klorofil daun suji menghasilkan prosentase kematian sebesar 62,44% dengan dosis
91,469 J/cm2. |
---|