METODE TRANSFER FASA NANOPARTIKEL MAGNETIK CuFe2O4 DENGAN BOVINE SERUM ALBUMIN SEBAGAI KANDIDAT AGEN PENGONTRAS SPESIFIK KANKER
Nanopartikel merupakan material dengan ukuran yang kecil, aplikatif, dan menarik untuk dikembangkan. Salah satu contoh dari nanopartikel adalah nanopartikel magnetik. Nanopartikel magnetik saat ini juga banyak digunakan karena memiliki sifat magnetik yang unik yang dapat dimanfaatkan sebagai agen...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/63087/1/MPK%2005-17%20Ari%20m%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/63087/2/MPK%2005-17%20Ari%20m%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/63087/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Nanopartikel merupakan material dengan ukuran yang kecil, aplikatif, dan
menarik untuk dikembangkan. Salah satu contoh dari nanopartikel adalah
nanopartikel magnetik. Nanopartikel magnetik saat ini juga banyak digunakan
karena memiliki sifat magnetik yang unik yang dapat dimanfaatkan sebagai agen
pengontras untuk Magnetic Resonance Imaging (MRI). Sintesis nanopartikel
magnetik dalam penelitian ini menggunakan bahan kimia diantaranya copper (II)
acetylacetonate [Cu(acac)2] dan iron (III) acetylacetonate [Fe(acac)3] yang
dilarutkan dalam benzil eter dan oleylamine yang direaksikan secara solvotermal
sehingga menghasilkan nanopartikel magnetik CuFe2O4. Proses selanjutnya
mencampurkan antara nanopartikel magnetik CuFe2O4 dan n-heksana dengan
Bovine Serum Albumin (BSA) dengan air melalui metode transfer fasa dengan
proses ultrasonikasi. Produk yang dihasilkan dilambangkan sebagai CuFe2O4-
BSA yang kemudian dilakukan berbagai karakterisasi. Hasil karakterisasi
menggunakan XRD menunjukkan bahwa 2 peak tertinggi yang muncul pada
posisi 35,8292o dan 62,4975o sesuai dengan standar database JCPDF 34-0425
yang menunjukkan 3 peak tertinggi yang muncul pada posisi 34,718o, 35,861o,
dan 62,156o. Hasil karakterisasi MSB menunjukkan bahwa CuFe2O4 memiliki
momen magnet sebesar 1,21 BM. Hasil karakterisasi menggunakan DLS
menunjukkan bahwa produk CuFe2O4 memiliki rata-rata diameter partikel sebesar
104,7 nm, Bovine Serum Albumin (BSA) memiliki rata-rata diameter partikel
sebesar 402,4 nm, dan CuFe2O4-BSA memiliki rata-rata diameter partikel sebesar
128,7 nm. Hasil analisa stabilitas koloid menunjukkan bahwa CuFe2O4-BSA
stabil pada pH 3-12 dan pada konsentrasi NaCl yang beragam pada suhu kamar. |
---|