ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA ALKALOID KUINOLIN DARI DAUN Melicope moluccana T.G. HARTLEY SERTA AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIPLASMODIAL

Melicope moluccana T. G. Hartley merupakan salah satu spesies dari famili Rutaceae yang merupakan tumbuhan endemik Maluku dan lebih dikenal dengan nama sampang. Senyawa yang banyak ditemukan pada tanaman ini adalah golongan alkaloid. Alkaloid kuinolin merupakan salah satu jenis alkaloid yang pal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RYAN AYUB WAHJOEDI, 081115023
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/63110/1/MPK%2017-17%20Wah%20i%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/63110/2/MPK%2017-17%20Wah%20i%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/63110/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Melicope moluccana T. G. Hartley merupakan salah satu spesies dari famili Rutaceae yang merupakan tumbuhan endemik Maluku dan lebih dikenal dengan nama sampang. Senyawa yang banyak ditemukan pada tanaman ini adalah golongan alkaloid. Alkaloid kuinolin merupakan salah satu jenis alkaloid yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan Melicope. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa alkaloid kuinolin dari daun. Melicope moluccana, serta menentukan aktivitas antiplasmodial senyawa alkaloid kuinolin hasil isolasi terhadap Plasmodium falciparum 3D7 yang sensitif terhadap klorokuin. Ekstraksi dan isolasi senyawa alkaloid kuinolin dari daun Melicope moluccana menggunakan pelarut metanol yang dilanjutkan dengan fraksinasi dan pemurnian menggunakan berbagai teknik kromatografi meliputi kromatografi cair vakum, kromatografi kolom tekan dan kromatografi radial menghasilkan dua senyawa alkaloid furokuinolin, yakni leptanoin C dan 7-Oisoprenil- γ-fagarin. Struktur keduanya ditetapkan berdasarkan metode spektroskopi meliputi UV, IR, HRESIMS, 1D NMR (1H-NMR dan 13C-NMR) serta 2D NMR (HMBC dan HMQC). Uji aktivitas antiplasmodial senyawa leptanoin C dan 7-O-isoprenil-γ-fagarin menggunakan metode Trager and Jensen terhadap Plasmodium falciparum memperlihatkan nilai IC50 berturut-turut 2,28 ppm; dan 0,18 ppm. Pengamatan mikroskopik kedua senyawa mampu menghambat pertumbuhan sel plasmodium pada fase ring. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi berpotensi sebagai alternatif antiplasmodial.