OPTIMASI EKSPRESI GEN PENYANDI ENZIM α-L-ARABINOFURANOSIDASE DARI Escherichia coli BL21 REKOMBINAN DENGAN INDUSER LAKTOSA DAN GALAKTOSA
Isopropyl-β-D-thiogalactopyranoside (IPTG) merupakan induser dalam proses rekayasa genetika menggunakan penanda lac operon, namun induser tersebut tidak efisien apabila digunakan dalam skala industri. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari induser alternatif yakni laktosa dan galaktosa sebagai...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/63177/1/MPK%2037-17%20And%20o%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/63177/2/MPK%2037-17%20And%20o%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/63177/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Isopropyl-β-D-thiogalactopyranoside (IPTG) merupakan induser dalam proses
rekayasa genetika menggunakan penanda lac operon, namun induser tersebut tidak
efisien apabila digunakan dalam skala industri. Tujuan dari penelitian ini adalah
mencari induser alternatif yakni laktosa dan galaktosa sebagai pengganti IPTG
untuk meningkatkan produksi enzim α-L-Arabinofuranosidase, khususnya dalam
skala industri. Percobaan ini dilakukan dengan cara optimasi konsentrasi dan waktu
kultivasi induser laktosa dan galaktosa pada konsentrasi 1 mM; 5 mM, 10 mM, 20
mM, 30 mM serta waktu kultivasi 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Hasil optimasi
ekspresi gen abfa didapatkan dari analisis SDS PAGE yakni pada optimasi
konsentrasi galaktosa 30 mM dan waktu kultivasi 12 jam setelah induksi dengan
aktivitas spesifik sebesar 71.1159 U/mg sudah mampu menggantikan IPTG.
Sedangkan untuk laktosa pada konsentrasi 20 Mm dan waktu kultivasi 12 jam
setelah induksi memiliki aktivitas spesifik sebesar 12,1547 U/mg belum mampu
menggantikan IPTG. |
---|