MEKANISME HAMBATAN REPLIKASI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DALAM BIAKAN PERIPHERAL BLOOD MONONUCLEAR CELL(PBMC) PADA KONDISI HIPEROKSIA HIPERBARIK

Latar Belakang : Respons imun seluler berperan penting dalam infeksi HIV, dimana infeksi ini menyerang sel yang bertanggung jawab pada pertahanan terhadap virus. Pemberian Oksigen Hiperbarik pada tekanan 2.4 ATA O2 98% mampu menghasilkan molekul ROS dan RNS merupakan molekul sinyal yang dapat me...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RETNO BUDIARTI, NIM011317017326
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/63506/1/Dis.K.21.17%20.%20Bud.m%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/63506/2/Dis.K.21.17%20.%20Bud.m%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/63506/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang : Respons imun seluler berperan penting dalam infeksi HIV, dimana infeksi ini menyerang sel yang bertanggung jawab pada pertahanan terhadap virus. Pemberian Oksigen Hiperbarik pada tekanan 2.4 ATA O2 98% mampu menghasilkan molekul ROS dan RNS merupakan molekul sinyal yang dapat mempengaruhi ekspresi gen yang berperan pada respons adaptatif sel. Diharapkan respons tersebut mampu memberikan hambatan pada replikasi HIV- 1dalam biakan PBMC. Tujuan : Menjelaskan mekanisme hambatan replikasi HIV dalam biakan PBMC yang diberi paparan Oksigen Hiperbarik melalui ekspresi NFκB, p21, heme oxygenase-1, interferonα, jumlah antigen p24 HIV-1 serta kematian sel Metode : Jenis penelitian true eksperimental menggunakan biakan PBMC sehat yang diinfeksi HIV, dan dipapar dengan oksigen hiperbarik. Desain penelitian post test only controle group design, dimana parameter diperiksa pada akhir perlakuan. Unit eksperimental adalah PBMC dari darah vena orang sehat yang dibiakkan secara invitro, dan diinfeksi virus HIV-1/MT4 cell line. Unit eksperimental terdiri kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan. Pada tiap kelompok dilakukan pemeriksaan ekspresi faktor transkripsi NFκB, kadar Interferon α, protein heme oxigenase-1 (HO-1), reverse transcriptase inhibitor (protein p21), jumlah antigen p24 HIV-1 serta kematian sel. Hasil : Terdapat perbedaan bermakna pada ekspresi faktor transkripsi NFκB, protein p21 dan jumlah antigen p24 HIV-1 serta transkripsi mRNA interferon α2 antara kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan. Namun tidak terdapat perbedaan bermakna pada ekspresi Heme Oksigenase-1 serta jumlah sel mati antara kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan. Kesimpulan : Paparan oksigen hiperbarik pada tekanan 2,4 ATA dan oksigen 98% mampu menghasilkan molekul ROS dan RNS yang berperan dalam respons adaptatif seluler berupa peningkatan ekspresi NFκB, protein p21, ekspresi mRNA interferon α2 yang berperan dalam mekanisme penghambatan replikasi HIV-1 di dalam sel.