AKTIVITAS ENZIM KITINASE, LESITINASE DAN TOKSIN HAEMOLISIN BEBERAPA ISOLAT Aeromonas hydrophyla SECARA IN VITRO

• Main Author: NIKEN PUTRI PRIHATIN, 141311133035
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: SH20.3-191 Aquaculture
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/63610/1/PK.BP.143.17%20.%20Pri.a%20-%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/63610/2/PK.BP.143.17%20.%20Pri.a%20-%20SEC.pdf; http://repository.unair.ac.id/63610/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah: Dari ketiga isolat Aeromonas hydrophyla yang berasal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat (Isolat 1), Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Jawa Tengah (Isolat 2) dan Universitas Airlangga (Isolat 3), menghasilkan zona rasio (perhitungan antara lebar diameter zona bening dibagi dengan lebar diameter sumur) pada uji lesitinase daerah Sukabumi 23,81 mm, Jepara 6,46 mm, dan surabaya 8,45 mm. Uji lesitinase paling tinggi dari daerah Sukabumi (Isolat 1). Uji Kitinase yang di dapat dari daerah Surabaya (Isolat 3) yaitu zona bening 5 mm. Hasil uji hemolisis diketahui daerah Jepara (Isolat 2) dan Surabaya (Isolat 3) menunjukkan hasil β- hemolisis (lisis eritrosit total), sedangkan daerah Sukabumi (Isolat 1) menunjukkan hasil α-hemolisis (lisis eritrosit tidak sempurna dengan adanya pigmen warna hijau). Aeromonas hydrophyla diketahui memiliki sifat virulensi yang tinggi. 6.2 SARAN Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang uji patogenitas dan virulensi bakteri Aeromonas hydrophyla secara in vivo, dan uji vaksinasi terhadap bakteri Aeromonas hydrophyla.