KONSTRUKSI PELAKU BOM SARINAH JAKARTA 14 JANUARI 2016 DALAM SURAT KABAR ONLINE (ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE MAINICHI DAN REPUBLIKA) 新聞オンラインで2016年1月14日サリナー.ジャカルタ爆弾の犯人構造 (毎日新聞オンラインとレプブリカのフレーミング分析)

Kasus teror bom di Jakarta tanggal 14 Januari 2016 yang terjadi di daerah pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta yang banyak diangkat oleh media massa surat kabar baik cetak maupun online di awal tahun 2016, termasuk mainichi.jp dan republika.co.id. Pemberitaan mengenai terorisme adalah pembac...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurul Latifatul Bindriyyah, 121311333054
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/63864/1/FS%20J%2018-17%20Bin%20k%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/63864/2/FS%20J%2018-17%20Bin%20k%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/63864/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kasus teror bom di Jakarta tanggal 14 Januari 2016 yang terjadi di daerah pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta yang banyak diangkat oleh media massa surat kabar baik cetak maupun online di awal tahun 2016, termasuk mainichi.jp dan republika.co.id. Pemberitaan mengenai terorisme adalah pembaca selalu tertarik untuk mengetahui siapa pelaku yang melakukan aksi teror. Ideologi yang dimiliki oleh masing-masing media tentunya mempengaruhi pada pmberitaan berita. Oleh karena itu penulis bermaksud meneliti media Mainichi Shinbun, dibandingkan dengan media Republika mengenai bagaimana media massa ini mengkonstruksi pelaku insiden teror bom Sarinah Jakarta. Dalam meneliti, digunakan analisis framing untuk melihat bagaimana frame pelaku dipakai oleh kedua media. Dengan menggunakan analisis framing dapat diketahui bahwa Mainichi menggunakan frame pernyataan bertanggungjawab atas aksi teror, frame penyebutan nama pelaku, frame informasi aksi dan latar belakang pelaku, dan frame alasan terjadinya teror. Sedangkan, Republika hanya menggunakan frame penyebutan nama pelaku dan frame informasi aksi dan latar belakang pelaku.