MAKNA NOVEL HARIMAU! HARIMAU! KARYA MOCHTAR LUBIS: ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK

• Main Author: ADAM ARIEF MAKARIM, 121311133070
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: PN Literature (General)
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/63933/1/FS%20BI%2053-17%20Mak%20m%20Abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/63933/2/FS%20BI%2053-17%20Mak%20m%20Sec.pdf; http://repository.unair.ac.id/63933/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini menggunakan objek karya sastra (novel) yang berjudul Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis. Penelitian ini berjudul “Makna Novel Harimau! Harimau! Karya Mochtar Lubis: Analisis Struktural-Semiotik”. Tujuan penelitian ini yaitu pertama, untuk menjelaskan bagaimana tanda dalam struktur novel Harimau! Harimau, kedua untuk mengungkap makna tanda yang terdapat dalam struktur teks. Penelitian ini menggunakan teori fiksi Robert Stanton dan Semiologi Roland Barthes. Melalui bantuan teori fiksi Robert Stanton dapat diketahui secara detail struktur yang membangun teks, yaitu tema, alur, karakter, latar, simbolisme, dan sudut pandang dalam objek yang diteliti. Teori semiologi Roland Barthes digunakan untuk menganalisis hasil pada tahap pertama tersebut, yaitu mengungkap makna tanda yang telah teridentifikasi. Hasil dari penelitian ini, ditemukan relasi antar unsur teks menunjukan ketidakberdayaan karakter terhadap takdir yang mendatangi mereka sehingga karakter sebagian besar dikendalikan oleh keadaan dalam peristiwa. Dari identifikasi tanda, ditemukan adanya tanda dalam latar, karakter, dan simbolisme. Tanda latar bermakna keadaan sosial masyarakat yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap tahayul. Tanda karakter terdapat pada karakter pendamar dan karakter-karakter perempuan yang masing-masing bermakna masalah-masalah yang terjadi pada diri manusia. Tanda pada simbolisme sendiri terdiri atas senapan lantak, jimat, dan harimau. Tanda-tanda tersebut mengandung makna, yaitu tanda harimau sebagai lambang dari sisi jahat manusia. Perlakuan manusia yang jahat membawa kepada tindakan-tindakan yang merugikan orang lain, seperti hegemoni kepemimpinan, kekerasan seksual, dan penipuan yang masing-masing diwakili oleh tanda senapan lantak, perempuan, dan jimat. Novel ini menjadi cerminan khususnya untuk para pemimpin untuk menumbuhkan sifat kemanusiaan agar tidak merugikan yang dipimpinnya.