HUBUNGAN INDEKS TRACHEA PADA CT SCAN DENGAN PARAMETER OBSTRUKSI PARU PADA SPIROMETRI PASIEN PPOK STUDI RETROSPEKTIF DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA JANUARI 2015 – JUNI 2016
ABSTRAK Latar belakang : Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) ditandai dengan obstruksi fungsional paru yang ireversible. Menurut kriteria GOLD 2015, diagnosa PPOK ditegakkan dari pemeriksaan spirometri bila rasio Volume Ekspiratory Paksa detik pertama terhadap Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP)...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/64025/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/64025/2/laporan%20pen%20TERBARU.pdf http://repository.unair.ac.id/64025/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | ABSTRAK
Latar belakang : Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) ditandai dengan obstruksi
fungsional paru yang ireversible. Menurut kriteria GOLD 2015, diagnosa PPOK
ditegakkan dari pemeriksaan spirometri bila rasio Volume Ekspiratory Paksa detik
pertama terhadap Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP) <0,7. Gradasi PPOK menurut
GOLD ditentukan berdasarkan nilai VEP1. Pasien PPOK juga menunjukkan
perubahan morfologi yang spesifik pada CT scan thorax. Indeks Trachea
didefinisikan sebagai rasio antara diameter koronal terhadap diameter sagital trachea,
nilai normalnya berkisar 1. Pada pasien PPOK terjadi perubahan morfologi trachea
yang menyebabkan perubahan Indeks Trachea menjadi semakin <1. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui korelasi Indeks trachea pada CT scan dengan parameter
obstruksi paru pada spirometri pasien PPOK di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Metode dan Bahan : Penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain
cross sectional untuk mengetahui korelasi Indeks Trachea pada CT scan Thorax
dengan parameter obstruksi fungsional paru(VEP1 dan rasio VEP1/KVP) pasien
PPOK. Menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik. Didapatkan 29
sampel yang memenuhi kriteria inklusi pada periode Januari 2015 - Juni 2016 dan
selanjutnya dianalisis secara statistik
Hasil : Dari 29 sampel yang diteliti, kesemuanya pria, usia berkisar 61-84 tahun,
derajat PPOK terbanyak menurut GOLD adalah derajat 2(sedang),93 %. Dengan
gambaran morfologi terbanyak pada CT thorax adalah emphysema 65,5%, Indeks
Trachea rata-rata 0,56, nilai VEP1 rata-rata 0,65, rasio VEP/KVP1 rata-rata 0,48.
Kesimpulan : Terdapat korelasi positif yang bermakna antara Indeks Trachea pada
CT scan dengan nilai VEP1 dan terdapat korelasi positif yang bermakna antara
Indeks Trachea pada CT scan dengan rasio VEP1/KVP. |
---|