PERBANDINGAN NILAI FRACTIONAL ANISOTROPHY DAN MEAN DIFFUSIVITY CORPUS CALLOSUM ANTARA PENDERITA HIDROSEFALUS DAN NON HIDROSEFALUS USIA 0-2 TAHUN ( Studi observasional analitik di RSUD Dr. Sutomo Februari 2013 – Juni 2016 )
Latar Belakang dan Tujuan : Diffusion Tensor Imaging merupakan salah satu teknik pada MRI advance yang unggul. Dimana sekuen ini dapat menggambarkan secara kualitatif dan kuantitatif nilai anisotropi jaringan parenkim manusia, terutama pada parenkim otak yang pada MRI konvensional tidak dapat me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/64032/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/64032/2/TESIS%20VERAWATI%20SUTEDJO.compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/64032/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Latar Belakang dan Tujuan : Diffusion Tensor Imaging merupakan salah satu
teknik pada MRI advance yang unggul. Dimana sekuen ini dapat
menggambarkan secara kualitatif dan kuantitatif nilai anisotropi jaringan
parenkim manusia, terutama pada parenkim otak yang pada MRI konvensional
tidak dapat menilai kerusakan maupun abnormalitas jaringan otak secara
mikroskopis. Sehingga pada beberapa kondisi penyakit didapatkan hasil normal
pada MRI konvensionalnya. Tujuan penelitian ini untuk dapat membandingkan
rerata nilai dari skalar index Fractional Anisotrophy (FA) dan Mean Diffusivity
(MD) pada sekuen DTI corpus callosum di RSU Dr. Soetomo pada penderita
hidrosefalus dan non hidrosefalus pada anak usia 0 sampai 2 tahun.
Metode dan Bahan : Menggunakan metode observational analitik cross
sectional. Didapatkan 32 sampel pada periode 1 Februari 2013 hingga 30 Juni
2016.
Hasil : Dari 32 sampel dengan 11 subjek hidrosefalus dan 21 subjek non
hidrosefalus, yang memiliki rata – rata usia 18,813 bulan. Pada penderita
hidrosefalus memiliki rerata FA genu : 0.281±0.097; FA body : 0.393±0.175; dan
FA splenium : 0.366±0.179 serta rerata MD genu : 2.0*10-9 ±5.2*10-10, MD body
:1.8*10-9 ±4.6*10-10 dan MD splenium : 1.9*10-9 ±6.2*10-10. Sedangkan pada
penderita non hidrosefalus memiliki rerata FA genu : 0.709±0.090; FA body :
0.462±0.117; dan FA splenium 0.682±0.212 serta rerata MD genu 9.6*10-10
±1.4*10-10, MD body 1.1*10-9 ±2.8*10-10 dan 1.14*10-9 ±3.1*10-10
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada FA dan MD
pasien hidrosefalus dibandingkan dengan pasien non hidrosefalus |
---|