PENGENDALIAN INTERN UNTUK PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA(STUDI KASUS EKSPLORATORI DI KEMENTERIAN KEUANGAN)
Sistem pengendalian intern yang berkualitas, telah lama dipandang sebagai mekanisme penting untuk memastikan kualitas laporan keuangan yang baik. Berdasarkan hasil monitoring Biro Perencanaan dan Keuangan menunjukkan bahwa di Kementerian Keuangan masih banyak permasalahan dalam menangani penyele...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/64266/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/64266/2/JEANNY%20N.%20FIX.pdf http://repository.unair.ac.id/64266/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Sistem pengendalian intern yang berkualitas, telah lama dipandang sebagai
mekanisme penting untuk memastikan kualitas laporan keuangan yang baik.
Berdasarkan hasil monitoring Biro Perencanaan dan Keuangan menunjukkan bahwa
di Kementerian Keuangan masih banyak permasalahan dalam menangani
penyelesaian kerugian negara. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah
menganalisa pengendalian intern yang tepat berdasarkan karakteristik teori
kontingensi, yaitu teknologi, struktur organisasi, dan ketidakpastian lingkungan.
Pertimbangan menggunakan ketiga karakteristik teori kontingensi salah satunya
adalah terkait dengan risiko yang berasal dari internal dan eksternal organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi studi kasus
eksploratori tunggal holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran teknologi
penting untuk mengembangkan unsur pengendalian intern. Meskipun terdapat
perubahan struktur organisasi di Biro Perencanaan dan Keuangan hal tersebut tidak
menimbulkan perubahan dalam pengendalian intern untuk penyelesaian kerugian
negara. Selama peraturan perundangan untuk penyelesaian kerugian negara jelas
diatur, maka ketidakpastian lingkungan untuk penyelesaian kerugian negara masih
dapat diatasi. |
---|