ANALISIS PENGANGKUTAN KAYU LOG DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT RIZKI KACIDA REANA UNIT II
Efisiensi dalam melakukan proses pengangkutan maupun pemindahan bahan produksi sangatlah penting untuk melakukan proses produksi bagi perusahaan manufaktur. Dengan melakukan pengukuran efisiensi maka dapat diketahui estimasi akurat dari pemanfaatan dari alat-alat produksi. Berdasarkan estimasi p...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/64275/1/KKB%20KK-2%20B%20169_17%20Adi%20a%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/64275/2/KKB%20KK-2%20B%20169_17%20Adi%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/64275/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Efisiensi dalam melakukan proses pengangkutan maupun pemindahan
bahan produksi sangatlah penting untuk melakukan proses produksi bagi
perusahaan manufaktur. Dengan melakukan pengukuran efisiensi maka dapat
diketahui estimasi akurat dari pemanfaatan dari alat-alat produksi. Berdasarkan
estimasi pemanfaatan dari alat-alat produksi, perusahaan dapat mengidentifikasi
penyebab kerugian yang disebabkan oleh waktu dan berusaha untuk mengurangi
kerugian.
Tujuan penelitian ini adalah menghilangkan defect pada saat proses muat
bongkar kayu log dengan metode lean six sigma. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara dengan teknik purposive sampling dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini, diketahui tingkat defect pada proses bongkar
pupuk masih tinggi. Dilihat dari nilai DPMO periode September sebesar 166667
dengan nilai sigma 2.47; periode Oktober sebesar 12143 dengan nilai sigma 2.45;
periode November sebesar 112903 dengan nilai sigma 2.72; dan periode Desember
sebesar 148148 dengan nilai sigma 2.55. Identifikasi penyebab defect
menggunakan Fishbone Diagram diketahui bahwa mesin yang rusak, transisi
sistem, faktor cuaca dan jarak menjadi fokus untuk pemberian usulan perbaikan. |
---|