PENGELOLAAN ASET NEGARA DENGAN PARADIGMA REVENUE CENTER DALAM TINJAUAN TEORI INSTITUSIONAL

Kementerian Keuangan selaku CFO (Chief Financial Officer) menetapkan paradigma revenue center dalam pengelolaan aset untuk mewujudkan tata kelola aset yang baik dan akuntabel. Hal ini merupakan terobosan baru dari sebelumnya yang hanya sebagai administrator aset berubah menjadi manajer aset tanpa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TRIDASA NOVANY WIJAYA, 041514253016
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/64306/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/64306/2/TRIDASA%20NOVANY%20WIJAYA.pdf
http://repository.unair.ac.id/64306/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Kementerian Keuangan selaku CFO (Chief Financial Officer) menetapkan paradigma revenue center dalam pengelolaan aset untuk mewujudkan tata kelola aset yang baik dan akuntabel. Hal ini merupakan terobosan baru dari sebelumnya yang hanya sebagai administrator aset berubah menjadi manajer aset tanpa memikirkan potensi penerimaan dari manajemen aset. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) selaku manajer aset negara bersama instansi vertikalnya melaksanakan rakernas sebagai tonggak awal lahirnya paradigma baru ini dengan ditetapkannya Surat Edaran Nomor 2/KN/2016 tentang Tindak Lanjut Butir-Butir Rapat Kerja Nasional DJKN Tahun 2016. Berdasarkan amanat tersebut, KPKNL Surabaya terus melaksanakan internalisasi perubahan paradigma ini dalam rangka mewujudkan optimalisasi penerimaan melalui pengelolaan kekayaan negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses institutionalisasi paradigma baru ini dengan menggunakan teori new institutionalism. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dibahas dengan analisis deskriptif yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan adanya gejala institutional isomorphism yang terjadi dalam proses internalisasi paradigma baru ini, sehingga memberikan gambaran tentang pengaruh dan reaksi atas ditetapkannya paradigma baru yang mendorong perubahan organisas