PENDEKATAN EKLEKTIK HOLISTIK UNTUK MENGURANGI PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) (PENELITIAN DI KABUPATEN KUPANG – NTT)

• Main Author: MARYLIN SUSANTI JUNIAS, 101417087328
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English
• Published: 2017
• Subjects: K3566-3578 Public health
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/64514/1/abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/64514/2/DISERTASI%20MARYLIN%20%20SUSANTI%20%20JUNIAS%20%20101417087328.compressed.pdf; http://repository.unair.ac.id/64514/
• Institution: Universitas Airlangga

Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah perilaku buang air besar di area terbuka. Masalah penting BABS adalah perilaku dan tinja yang mengotori lingkungan. Perilaku tidak saja terjadi dengan sendirinya, tetapi ada kontribusi potensial lingkungan dan manusianya. Kabupaten Kupang kaya keragaman budaya tetapi memiliki keterbatasan ekologi. Sehingga pendekatan eklektik holistik yang bermakna pendekatan spesifik tanpa melupakan keseluruhan total sistem dalam kehidupan manusia, menjadi pilihan kreatif yang tepat. Tujuan penelitian adalah mendapatkan model pendekatan konsep eklektik holistik untuk mengurangi perilaku BABS di Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Metode penelitian adalah Cross sectional study, dilakukan di Kelurahan Oesao, desa Camplong II dan desa Noelbaki Kabupaten Kupang. Sampel sebanyak 105 responden, dengan teknik multi stage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan model perilaku BABS dipengaruhi oleh Sosial budaya etnis Dawan Feto mone olif tataf dan Puah manus, ketrampilan berkomunikasi dan sikap tokoh agama Kristen terhadap self efficacy dan sikap perilaku BABS melalui Pengetahuan; oleh lingkungan sosial budaya (kebiasaan kelompok untuk BAB) dan oleh lingkungan fisik yaitu ketersediaan jamban, ketersediaan air di jamban, jarak jamban dengan rumah, yang artinya perilaku BABS individu secara holistik dipengaruhi oleh faktor individu yaitu pengetahuan yang secara eklektik melalui sosial budaya Feto mone olif tataf dan Puah manus, ketrampilan berkomunikasi dan sikap tokoh agama Kristen terhadap self efficacy dan sikap; lingkungan sosial budaya dan lingkungan fisik. Model pendekatan eklekholistik etnis Dawan tepat digunakan untuk mengurangi perilaku BABS di kabupaten Kupang, serta memperkuat pemahaman bahwa tidak ada faktor tunggal yang mempengaruhi perubahan perilaku, melainkan merupakan kesatuan interaksi yang kompleks antara individu dan lingkungannya. Kedepan pengembangan dan peningkatan peranserta masyarakat lokal dapat dijadikan kekuatan internal dalam mengurangi perilaku BABS.