IMPLEMENTASI METODE DMAIC SIX SIGMA PADA PRODUKSI PT UMBRA PRASIA SIDOARJO

• Main Author: NURUL RAHMITA FAUZIYAH, 041311233006
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: T58.7-58.8 Production capacity. Manufacturing capacity
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/64784/1/B.291.17%20.%20Fau.i%20-%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/64784/2/B.291.17%20.%20Fau.i%20-%20SEC.pdf; http://repository.unair.ac.id/64784/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

PT Umbra Prasia merupakan perusahaan produsen perabot gelas (Glassware). Perusahaan ini memproduksi berbagai produk berbahan dasar kaca seperti piring, mangkok dan gelas. Dalam melaksanakan proses produksinya, perusahaan diharapkan dapat beroperasi dengan efektif dan efisien dan dapat memberikan kualitas yang terbaik untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen. Namun, dalam prosesnya tidak semua berjalan dengan baik dan terjadinya kegagalan pasti ada berupa produk yang mengalami defect pada proses produksi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui tahapan dalam proses produksi PT Umbra Prasia, mengidentifikasi berbagai faktor penyebab terjadinya defect serta memberikan usulan perbaikan pada produksinya menggunakan metode DMAIC Six Sigma. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan beberapa metode pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder. Hasil penelitian yang diperoleh ialah bahwa pada proses produksi PT Umbra Prasia memiliki tiga jenis penyebab defect yang menjadi faktor kunci (CTQ), yaitu bentuk produk yang tidak sesuai standar (tidak bulat, pesok, pecah/patah), permukaan produk yang tidak rata dan kotor (retak, bergelombang, bergelemnung), cetakan tidak terisi (cairan gelas tidak masuk pada cetakan). Kinerja PT Umbra Prasia selama enam bulan dari bulan September 2016 hingga bulan Februari 2017 memiliki sigma 3,28 hingga 3,42. Dengan menggunakan Cause and Effect Diagram faktor-faktor penyebab defect dapat teridentifikasi serta memberikan usulan perbaikannya berdasarkan faktor penyebab pada Cause and Effect Diagram tersebut, sehingga setelah rencana perbaikan diterapkan pada proses produksi dapat mengurangi bahkan menghilangkan defect yang ada.