STUDI PENGGUNAAN LAKSATIF PADA PASIEN KANKER (Penelitian dilaksanakan di Poli Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

Konstipasi adalah gejala defekasi yang tidak memuaskan, yang ditandai dengan buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu atau kesulitan dalam evakuasi feses akibat feses yang keras. Orang awam sering menyebut konstipasi sebagai sembelit, merupakan suatu gangguan yang sering dialami seba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SHARMAINE SHARMILA ANANTHAN, 051311133234
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/65037/1/KKC%20KK%20FF%20FK%2013-17%20Ana%20s-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/65037/2/KKC%20KK%20FF%20FK%2013-17%20Ana%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/65037/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
English
Description
Summary:Konstipasi adalah gejala defekasi yang tidak memuaskan, yang ditandai dengan buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu atau kesulitan dalam evakuasi feses akibat feses yang keras. Orang awam sering menyebut konstipasi sebagai sembelit, merupakan suatu gangguan yang sering dialami sebagian besar orang. Konstipasi bisa disebabkan oleh faktor primer, faktor sekunder dan faktor iatrogenik. Konstipasi pada pasien kanker bisa disebabkan oleh status kinerja yang menurun yang berarti penurunan mobilitas, status gizi buruk, dan bisa juga karena terapi pengobatan yang diterima. 40% hingga 95% pasien yang menerima terapi opioid akan menderita gejala konstipasi atau opioid-induced onstipation. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan laksatif pada pasien kanker di Poli Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD DrSoetomo Surabaya meliputi macam laksatif, bentuk sediaan laksatif, rute pemberian laksatif, frekuensi penggunaan obat, regimen dosis obat. Selain itu juga untuk mendeskripsikan Drug Related Problems (DRPs) terkait penggunaan laksatif pada pasien kanker di Poli Paliatif dan Bebas Nyeri meliputi kesesuaian indikasi, kesesuaian dosis. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat noneksperimental (observasional) retrospektif dengan analisis deskriptif. Sampel penelitian adalah Semua pasien baru rawat jalan yang didiagnosa kanker di Poli Paliatif dan Bebas Nyeri dengan kriteria usia diatas 18 tahun, kontrol pertama dan kontrol kedua bisa diikuti di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan mendapatkan terapi obat laksatif selama periode 1 Juli sampai 31 Desember 2016.Dari hasil penelitian didapatkan sampel sebanyak 114 pasien dengan total jumlah peresepan sebesar 239 peresepan dan yang memenuhi kriteria inklusi pada periode 1 Juli 2016 sampai 31 Desember 2016. Laksatif yang digunakan oleh pasien kanker dengan gejala konstipasi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah laktulosa sirup, bisakodil tablet dan bisakodil supositoria. Total prersepan yang menerima laktulosa sirup adalah 115 peresepan (48,1%), yang diresepkan bisakodil sebesar 43 peresepan (18,0%) dan yang diresepkan kombinasi laktulosa dan bisakodil adalah sebesar 81 peresepan (33,9%). Dosis penggunaan bisakodil tablet dan bisakodil supositoria adalah sesuai dengan pustaka namun dosis laktulosa tidak sesuai pustaka. Untuk rute penggunaan laksatif, sebesar 115 peresepan (48,1%) adalah peresepan laktulosa per oral, 25 peresepan (10,5%) adalah peresepan bisakodil per oral, 18 peresepan (7,5%) adalah peresepan bisakodil per rektal, 30 peresepan (12,6%) adalah peresepan kombinasi laktulosa oral dan bisakodil oral dan 51 peresepan (21,3%)adalah peresepan kombinasi laktulosa oral dan bisakodil rektal.