FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIFTERI PADA ANAK DI JAWA TIMUR TAHUN 2011-2015

Hampir ¾ kasus difteri di Indonesia terjadi di Jawa Timur. Beberapa faktor risiko diduga berperan dalam kejadian difteri ini. Tujuan: Mempelajari faktor risiko terhadap kejadian difteri pada anak selama kejadian wabah di Jawa Timur tahun 2011-2015. Metode: Semua anak berusia kurang dari 18 tahun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Desi Primayani, dr., NIM011181110
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/65134/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/65134/2/Karya%20Ilmiah%20Akhir%20.%20Desi%20Primayani%2C%20dr..compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/65134/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Hampir ¾ kasus difteri di Indonesia terjadi di Jawa Timur. Beberapa faktor risiko diduga berperan dalam kejadian difteri ini. Tujuan: Mempelajari faktor risiko terhadap kejadian difteri pada anak selama kejadian wabah di Jawa Timur tahun 2011-2015. Metode: Semua anak berusia kurang dari 18 tahun yang tercatat menderita difteri dan terbukti positif C. diphtheriae galur toksigenik menurut data Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dan Dinas Kesehatan Jawa Timur disertakan dalam kelompok kasus. Subjek kontrol merupakan anak sehat berusia kurang dari 18 tahun yang mengalami kontak dengan subjek kasus saat kejadian sakit difteri tetapi tidak terinfeksi dan secara bakteriologis tidak terinfeksi C. diphtheriae. Kuesioner dilengkapi berdasarkan data kunjungan rumah, wawancara orang tua, dan penelurusan kartu imunisasi. Variabel independen dianalisa menggunakan uji pearson chi-square dan regresi logistik. Hasil analisa bermakna bila nilai p < 0.05. Hasil: Terdapat 97 kasus and 194 kontrol, dengan mayoritas domisili adalah Madura/ darah tapal kuda dan dengan latar belakang etnisitas adalah Madura (86,6%). Sebagian besar latar belakang pendidikan orang tua adalah setingkat Sekolah Dasar. Pada kelompok kasus, ketidaklengkapan imunisasi difteri dasar adalah lebih tinggi (68,0% vs 44,3%, p=0,000). Kebanyakan orang tua memiliki pengetahuan yang kurang mengenai difteri dan pencegahannya (83,5% vs 73,2%, p=0,005). Faktor risiko bermakna terhadap kejasian difteri pada anak adalah ketidaklengkapan imunisasi difteri dasar (OR 2,446, 95%CI 1,418-4,219), kontak pekerja musiman (OR 4,567, 95%CI 2,081-10,024), dan tinggal di pesantren (OR 3,202, 95%CI 1,088-9,418). Faktor risiko bermakna untuk ketidaklengkapan imunisasi difteri dasar adalah kurangnya pengetahuan orang tua mengenai difteri (OR 2,756, 95%CI 1,551-4,897