PERBANDINGAN INDEKS PROLIFERASI LIMFOSIT PASCA STIMULASI ANTIGEN ESAT-6,CFP-10 DAN FUSI ESAT-6-CFP-10 (Studi Pada Kelompok Tuberkulosis paru Aktif, Laten, dan Orang Sehat)
Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Indonesia menempati peringkat kedua dalam jumlah kasus TB terbanyak di dunia. Efektifitas BCG rendah untuk mencegah TB paru usia dewasa, terbukti dengan tetap endemisnya TB pada populasi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/65438/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/65438/2/Karya%20Akhir%20dr.%20Munawaroh%20Fitriah.pdf http://repository.unair.ac.id/65438/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Indonesia menempati peringkat
kedua dalam jumlah kasus TB terbanyak di dunia. Efektifitas BCG rendah untuk
mencegah TB paru usia dewasa, terbukti dengan tetap endemisnya TB pada
populasi yang sudah diimunisasi BCG sehingga diperlukan vaksin baru yang efektif
untuk mencapai target SDGs. ESAT-6 dan CFP-10 merupakan imunogen poten,
dikode oleh regio RD1 spesifik pada M. tuberculosis dan tidak ada pada BCG-M.
bovis. Indeks proliferasi limfosit digunakan untuk melihat respons imun seluler
(limfosit T) terhadap stimulasi antigen secara invitro. Tujuan penelitian ini adalah
Menganalisis perbedaan indeks proliferasi limfosit pasca stimulasi antigen ESAT-
6, CFP-10 dan fusi ESAT-6-CFP-10 pada kultur PBMC pasien TB aktif, TB laten
dan orang sehat.
Metode Penelitian. Menggunakan desain eksperimen semu secara in vitro pada
kultur PBMC 13 penderita TB paru kasus baru , 11 TB laten dan 13 orang sehat.
Respons Proliferasi limfosit menggunakan MTT assay yang distimulasi antigen /
mitogen dinilai sebagai indeks proliferasi limfosit. Rerata indeks proliferasi limfosit
dibandingkan antara ketiga kelompok sampel. Ketiga antigen juga dibandingkan
imunogenitasnya Hasil dianalisis dengan one-way ANOVA.
Hasil. Rerata Indeks Proliferasi Limfosit dengan stimulasi ESAT-6 tidak berbeda
(p=0.167) pada TB laten (1.158±0.256), TB paru aktif (1.113±0.166), dan orang
sehat (1.008 ±0.163). Rerata Indeks Proliferasi Limfosit dengan stimulasi CFP-10
tidak berbeda (p=0.466) pada TB laten (1.104±0.147), TB paru aktif
(1.102±0.186), dan orang sehat (1.028±0.182). Indeks Proliferasi Limfosit dengan
stimulasi Fusi ESAT6-CFP10 tidak berbeda (p=0.736) pada TB laten
(1.127±0.166), TB paru aktif (1.082±0.185), dan orang sehat (1.067±0.196). Pada
kelompok orang sehat rerata indeks proliferasi limfosit tidak berbeda antara
stimulasi Fusi ESAT6-CFP10 dengan antigen lainnya (p=0.680). Pada kelompok
TB laten dan TB aktif rerata indeks proliferasi tidak berbeda antara stimulasi
antigen ESAT-6 dibaningkan dengan antigen lainnya(p=0.812 dan p=0.901).
Simpulan. Respons proliferasi limfosit terjadi pada kelompok TB laten, TB paru
aktif maupun orang sehat. Tidak ada yang lebih imunodominan diantara ESAT-6,
CFP-10 dan Fusi ESAT6. ketiganya memiliki kemampuan yang sama dalam
menginduksi respon protektif terhadap TB. |
---|