Hubungan Antara Sindroma Metabolik dengan Kejadian Stroke
Stroke adalah salah penyakit tidak menular yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko. Beberapa faktor risiko stroke memiliki kesamaan dengan kriteria sindroma metabolik, diantaranya adalah obesitas abdominal, intoleransi glukosa, penurunan kolesterol HDL, peningkatan kadar trigliserida, dan resiste...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Jurnal Berkala Epidemiologi
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/65760/1/8%20peer%20review%20hubungan%20antara%20sindrom.pdf http://repository.unair.ac.id/65760/2/8%20HUBUNGAN%20ANTARA%20SINDROMA%20METABOLIK%20DENGAN%20KEJADIAN%20STROKE.pdf http://repository.unair.ac.id/65760/ http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JBE |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Stroke adalah salah penyakit tidak menular yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko. Beberapa faktor risiko stroke memiliki kesamaan dengan kriteria sindroma metabolik, diantaranya adalah obesitas abdominal, intoleransi glukosa, penurunan kolesterol HDL, peningkatan kadar trigliserida, dan resistensi insulin. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara sindroma metabolik dengan kejadian stroke. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain kasus
kontrol. Kelompok kasus adalah penderita stroke yang sedang menjalani rawat inap di RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya. Kelompok kasus sebanyak 32 orang dan kelompok kontrol sebanyak 32 orang, yang dipilih secara acak. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, sindroma metabolik kriteria pertama, sindroma metabolik kriteria kedua, dan sindroma metabolik kriteria ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita stroke pada rentang usia 51-75 tahun (78%). Hasil uji Chi-Square test menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sindroma metabolik kriteria
pertama (obesitas abdominal, kadar trigliserida, dan kadar kolesterol HDL) p = 0,01 OR = 6,82 (95% Cl = 1,23-68,17) dan sindroma metabolik kriteria kedua (kadar kolesterol HDL, tekanan darah, dan kadar glukosa puasa) p = 0,007 OR = 5,80 (95%Cl = 1,30-35,15) dengan kejadian stroke. Sedangkan sindroma metabolik kriteria ketiga (kadar glukosa puasa, obesitas abdominal, kadar trigliserida) tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian stroke. Diharapkan bagi masyarakat terutama yang berusia di atas 35 tahun bisa melakukan pemeriksaan profil lipid dan pengukuran lingkar
pinggang dengan teratur untuk mendeteksi sindroma metabolik dan juga risiko stroke. |
---|