HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR FERITIN SERUM DENGAN GANGGUAN FUNGSI TIROID PADA ANAK TALASEMIA MAYOR

Gangguan fungsi tiroid merupakan komplikasi endokrinopati pada talasemia akibat kelebihan besi karena pemberian transfusi darah berulang dan peningkatan absorpsi besi. Identifikasi dini dan pemberian terapi tepat, mutlak diperlukan untuk perbaikan kualitas hidup anak talasemia. Feritin merupakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Laily Mufidah, dr, NIM011081109
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/65818/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/65818/2/Karya%20Akhir.Laily%20Mufidah%2C%20dr..compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/65818/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Gangguan fungsi tiroid merupakan komplikasi endokrinopati pada talasemia akibat kelebihan besi karena pemberian transfusi darah berulang dan peningkatan absorpsi besi. Identifikasi dini dan pemberian terapi tepat, mutlak diperlukan untuk perbaikan kualitas hidup anak talasemia. Feritin merupakan penanda simpanan besi dalam tubuh yang paling sering digunakan. Feritin diduga menjadi penanda untuk memprediksi progresifitas gangguan fungsi tiroid. Tujuan: Menganalisis hubungan peningkatan feritin dengan gangguan fungsi tiroid pada anak talasemia mayor. Metode: Studi cross sectional dilakukan pada anak talasemia mayor yang mendapat transfusi darah > 1 tahun pada September 2016. Data klinis, antropometri, feritin, TSH dan fT4 diambil saat pasien datang di instalasi rawat jalan hematologi-onkologi anak. Pemeriksaan feritin menggunakan Cobas dan metode ECLIA; TSH dan fT4 menggunakan Advia Centaur dan metode ECLIA. Analisis data menggunakan uji Spearman dengan SPSS 17.0. Hasil: Didapatkan 99 pasien, rerata usia 10,7 (3 – 18) tahun, dan lama transfusi ≤ 10 tahun 83,8%. Laki-laki 52,5%; perawakan pendek 57,6%. Rerata feritin 3555 μg/L. Gangguan fungsi tiroid 27,3%, yaitu 13,1% hipotiroid sentral, 12,1% hipotiroid primer subklinis dan 2,0% overt. Usia termuda 5 tahun berupa hipotioid sentral. Peningkatan prevalensi lebih besar dari usia 10 ke 11 tahun. Feritin tidak berhubungan linear dengan TSH (p= 0,615; r= -0,051). dan fT4 (p= 0,544; r= -0,062). Rerata feritin pada fungsi tiroid normal vs gangguan fungsi tiroid 3545 vs 3582 μg/L; p = 0,863. Hampir semua gangguan fungsi tiroid berada pada feritin >1000 μg/L.