MASSAGE PADA PENDERITA CHRONIC CERVICALGIA AKIBAT MUSCLE SPASM

Cervicalgia adalah nyeri pada daerah cervical yang mengalami ketegangan otot akibat interaksi yang komplek antara otot dan ligamen serta faktor yang berhubungan dengan postur, kebiasaan tidur, posisi kerja, stres, kelelahan otot, adaptasi postural dari nyeri primer lain (bahu, sendi temporo mand...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Listya Nurina, 151410213036
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/65828/1/FV.FST.24.17%20.%20Nur.m%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/65828/2/FV.FST.24.17%20.%20Nur.m%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/65828/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Cervicalgia adalah nyeri pada daerah cervical yang mengalami ketegangan otot akibat interaksi yang komplek antara otot dan ligamen serta faktor yang berhubungan dengan postur, kebiasaan tidur, posisi kerja, stres, kelelahan otot, adaptasi postural dari nyeri primer lain (bahu, sendi temporo mandibular, craniocervical), atau perubahan degeneratif dari diskus cervicalis dan sendinya. Cervicalgia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga faktor penyebab, yaitu postural syndrome, dysfunction syndrome dan derangement syndrome. Keluhan utama yang dialami adalah nyeri pada daerah otot yang tegang, spasme pada otot-otot leher, adanya keterbatasan LGS apabila digerakan rotasi dan fleksi pada leher, serta ketegangan yang dirasakan oleh penderita didaerah tengkuk. Secara epidemiologi prevalensi penderita cervicalgia lebih sering terjadi pada wanita sebesar 48% dari total kejadian dibandingkan pria yang hanya sebesar 38% dari total kejadian. Pada studi kasus didapatkan pasien dengan nama Ny. T keluhan nyeri leher karena spasme pada m. upper trapezius dan paracervical, nyeri gerak saat lateral fleksi ke kiri dan rotasi leher ke kiri, penurunan kekukatan otot, dan penurunan luas gerak sendi leher. Intervensi fisioterapi untuk pasien adalah terapi massage leher sebanyak 4 macam teknik dan edukasi berupa neck celliet exercise yang diberikan secara bertahap dengan intensitas dan dosis yang bertahap selama 8 hari, sehingga didapatkan adanya spasme berkurang, penurunan nyeri dan peningkatan luas gerak sendi leher.