GAMBARAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA DARI KELUARGA SINGLE MOTHER

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kematangan emosi pada remaja dari keluarga single mother. Penelitian ini menggunakan kriteria kematangan emosi menurut Murray (1992) sebagai perspektif teori. Teori tersebut digunakan untuk menyusun pertanyaan, mengumpulkan data peneli...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NADYA VERNANDA, 111311133057
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/66115/1/Psi.73-17%20Ver%20g%20-%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/66115/2/Psi.73-17%20Ver%20g%20-%20Fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/66115/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kematangan emosi pada remaja dari keluarga single mother. Penelitian ini menggunakan kriteria kematangan emosi menurut Murray (1992) sebagai perspektif teori. Teori tersebut digunakan untuk menyusun pertanyaan, mengumpulkan data penelitian, analisis data yang diperoleh serta pembahasan hasil penelitian. Subjek pada penelitian ini terdiri dari tiga orang remaja yang tinggal atau hidup bersama single mother. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus intrinsik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan pengumpulan data dengan dokumen. Analisis data penelitian menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja dari keluarga single mother mempunyai kematangan emosi yang berbeda satu sama lain. Sebagian besar remaja dari keluarga single mother mengalami persamaan yaitu fluktuatif dalam mengendalikan emosi karena tergantung pada penerimaan diri individu, pemaknaan pengalaman indvidu, dan interaksi individu dengan orangtua serta pengetahuan yang luas tentang pergaulan dan memilih teman. Remaja dari keluarga single mother lebih dapat mengekspresikan perasaannya kepada orang yang mengerti dan memahami perasaannya, sedangkan kepada orang yang bersikap tidak peduli, mereka tidak dapat mengekspresikan perasaannya. Remaja dari keluarga single mother menjadikan pengalamannya di masa lalu sebagai pelajaran yaitu dengan pengontrolan diri dan pemahaman seberapa baik atau buruk dalam setiap tindakannya. Remaja dari keluarga single mother mempunyai strategi menyelesaikan masalah yaitu dengan melakukan kegiatan yang dapat menenangkan dan menghibur diri.