PERANCANGAN DOKUMEN KEBUTUHAN INFORMASI MANAJEMEN LOGISTIK OBAT DI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN REQUIREMENT ELICITATION TASK MODEL (Studi di RSIA Kendangsari Surabaya)

Sistem informasi logistik obat berperan penting dalam pengelolaan obat yang efektif dan efisien di rumah sakit. Masalah dalam penelitian ini adalah terjadinya stagnant persediaan obat kategori A dengan rerata 38,67% pada periode Januari sampai Desember 2015 di Instalasi Farmasi RSIAKS. Tujuan pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SYLVY MEDTASYA DZYKRYANKA, 101514453004
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/66190/1/ABSTRAK_TKA.%2025%2017%20Dzy%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/66190/2/FULLTEXT_TKA.%2025%2017%20Dzy%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/66190/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Sistem informasi logistik obat berperan penting dalam pengelolaan obat yang efektif dan efisien di rumah sakit. Masalah dalam penelitian ini adalah terjadinya stagnant persediaan obat kategori A dengan rerata 38,67% pada periode Januari sampai Desember 2015 di Instalasi Farmasi RSIAKS. Tujuan penelitian ini adalah menyusun dokumen kebutuhan informasi logistik obat di RSIAKS menggunakan Requirement Elicitation Task Model. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan metode wawancara terstruktur untuk mengumpulkan informasi dari para informan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 22 orang dengan rincian 19 manajer (manajer lini, middle dan top manager) dan tiga orang dokter spesialis (dua dokter spesialis anak dan satu dokter spesialis kandungan). Seluruh informan merupakan pengguna SIMRS modul logistik obat di RSIAKS. Penelitian ini menggunakan Requirement Elicitation Task Model (RETM) yang menganalisis environment (lingkungan organisasi), mengidentifikasi informasi berdasarkan sudut pandang pengguna (users’ view) dan sudut pandang system analyst, serta menganalisis Existing Business Environment (EBE) dan Preferred Business Environment (PBE) di RSIAKS. Berdasarkan hasil analisis tentang Preferred Business Environment, mengharapkan semua unit terkait di masa yang akan datang segera menggunakan modul logistik obat serta mengupayakan integrasi, online, dan real time. Top manager di RSIAKS diharapkan mulai menyusun kebijakan dan merumuskan tujuan pengelolaan obat. Hasil akhir penelitian berupa dokumen kebutuhan informasi manajemen logistik obat yang terdiri atas tujuh komponen penting meliputi; asumsi dan hambatan, hubungan sistem dengan user, kebutuhan fungsional, kebutuhan proses, kebutuhan informasi, kebutuhan operasional, dan kualifikasi user. Kesimpulannya, Existing Business Environment (EBE) dan Preferred Business Environment (PBE) sangat penting dalam menentukan kebutuhan informasi manajemen logistik obat.