Pemodelan Klasifikasi Penyakit Akibat Infeksi Virus Dengue Berdasarkan Pendekatan Regresi Logistik Robust

Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk genus Aedes, terutama Aedes aegypti. Angka kesakitan DBD di Indonesia terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Vidya Harmayanti, 081311833033
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/66290/1/ST.S.38-17%20Har%20p%20-%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/66290/2/ST.S.38-17%20Har%20p%20-%20Fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/66290/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk genus Aedes, terutama Aedes aegypti. Angka kesakitan DBD di Indonesia terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2015 meskipun sempat mengalami penurunan angka kesakitan DBD pada tahun 2014 (Dinkes, 2015). Penyakit akibat infeksi virus Dengue sendiri diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu DD (Demam Dengue), DBD (Demam Berdarah Dengue) dan SSD (Sindrom Syok Dengue). Namun, di beberapa rumah sakit seringkali klasifikasi penyakit tersebut tidak tercatat di dalam data rekam medis pasien. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mencari model klasifikasi DD, DBD dan SSD pasien berdasarkan pemerikasaan darah lengkap dengan menggunakan pendekatan statistika. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan analisis regresi logistik nominal untuk mencari model klasifikasi pasien DD, DBD dan SSD. Akan tetapi, metode LS maupun MLE masih dipengaruhi oleh adanya outlier sehingga digunakan estimator pada regresi logistik robust yaitu Bianco Yohai. Selain itu, digunakan pula metode Bootstrap yang berfungsi meningkatkan ketepatan klasifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah penggunaan estimator Bianco Yohai mampu menurunkan jumlah outlier pada metode DFFITS sebesar 1,32%. Selain itu, hasil perhitungan APPER estimator Bianco Yohai setelah dilakukan metode Bootstrap dengan banyaknya resampling 100 data adalah sebesar 92,1% sedangkan estimator MLE hanya 90,8%.