Pengaruh Ekstrak Daun Okra (Abelmoschus esculentus) dan Ekstrak Buah Okra (Abelmoschus esculentus) terhadap Penurunan Gula Darah pada Mencit (Mus musculus) Diabetes Melitus Tipe 2

Pendahuluan : Abelmoschus esculentus di Indonesia dikenal dengan nama okra. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa okra memilki efek antidiabetik dan hipoglikemik, dengan mengatur tingkat penyerapan glukosa dari saluran usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Odi Yoshitaka Anggarda, NIM011311133043
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/66370/1/FK%20PD%20120-17%20Ang%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/66370/2/FK%20PD%20120-17%20Ang%20p%20sEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/66370/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pendahuluan : Abelmoschus esculentus di Indonesia dikenal dengan nama okra. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa okra memilki efek antidiabetik dan hipoglikemik, dengan mengatur tingkat penyerapan glukosa dari saluran usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun okra dan buah okra terhadap penurunan kadar gula darah mencit DM terinjeksi Streptozotocin (STZ). Metode : Jenis penelitian ini adalah true eksperimental laboratory dengan rancangan posttest control group design. Sampel penelitian menggunakan hewan coba mencit putih (Mus musculus), betina dengan berat badan rata-rata 25 gram setelah dilakukan aklimasi, berusia sekitar 2-3 bulan. Terdiri 40 hewan coba dibagi menjadi kelompok K, P1, P2, dan P3. Masing-masing kelompok terdiri 10 hewan coba. Hasil : Didapatkan rata-rata kadar gula darah mencit betina DM terinjeksi STZ pada kelompok P1=243±58,11; P2=286±46,52; dan P3=249,88±64,75. Terdapat kenaikan kadar gula darah secara signifikan dari kadar gula darah kelompok K, K=94,57±7,72. Terjadi penurunan kadar gula darah kelompok P1 (p=0,000), P2 (p=0,023), dan P3 (p=0,012) setelah perlakuan secara signifikan, dimana rata-rata kadar gula darah posttest pada kelompok P1=190,33±81,82; P2=175,14±63,99; dan P3=169,88±32,76 Akan tetapi kadar gula darah posttest kelompok P1 (p=0,003), P2 (p=0,002), dan P3 (p=0,003) berbeda signifikan dibanding kadar gula darah kelompok K. Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun okra, ekstrak buah okra, dan metformin dapat menurunkan kadar gula darah mencit DM secara signifikan, tetapi tidak mampu mencapai nilai kadar gula darah kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan secara bermakna pada pemberian ektrak daun okra, ekstrak buah okra, dan metformin.