“PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SINGAWALANG (Petiveria alliaceae) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA”
Pendahuluan : Singawalang (Petiveria alliaceae) yang termasuk ke dalam famili Phytolaceae. Digunakan sebagai pereda rasa sakit, flu, antiinflamasi, antitumor, antibakteri, antijamur , antihiperlipidemia, antidiabetes dan untuk menangani penyakit lainnya. Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/66399/1/FK.PD.184.17%20.%20Fir.p%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/66399/2/FK.PD.184.17%20.%20Fir.p%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/66399/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pendahuluan : Singawalang (Petiveria alliaceae) yang termasuk ke dalam famili Phytolaceae. Digunakan sebagai pereda rasa sakit, flu, antiinflamasi, antitumor, antibakteri, antijamur , antihiperlipidemia, antidiabetes dan untuk menangani penyakit lainnya. Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini antara lain triterpenes jenis isoarbinol, asetat, cinnamate isoarbitol dan coumarin. Akar dan batangnya mengandung bahan sulfur,benzthydroxyethyltrisulfide, trithiolaniacine, benzenic, benzoic acid, dan benzaldehyde. daun singawalang mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dan pretest-postest control group design untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun singawalang (Petiveria alliacea L.) terhadap HDL pada tikus putih hiperkolesterolemia. Sampel dari penelitian ini adalah tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus L.) jantan usia 2-3 bulan dengan berat badan ±150 gram.
Hasil : Didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna selisih kadar HDL pada penelitian ini. Namun , ada kenaikkan kadar HDL pada perlakuan 3 yaitu perlakuan dengan pemberian ekstrak daun singawalang 360 mg.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun singawalang dengan dosis 360 mg dapat menaikkan kadar HDL. Pada uji Kuskal-Wallis pemberian ekstrak daun singawalang tidak dapat memberikan pengaruh yang signifikan yang artinya tidak ada perbedaan bermakna terhadap selisih kadar HDL di antara ke 5 kelompok tersebut. |
---|