PROFIL KLINIS, RADIOLOGIS DAN MODALITAS TERAPI PASIEN BARU DENGAN MALFORMASI DANDY WALKER DI RSUD Dr. SOETOMO PERIODE JANUARI 2014 – JUNI 2015
Tujuan: Mengetahui profil klinis, radiologis dan modalitas terapi pasien baru dengan Malformasi Dandy Walker (DWM) di RSUD. Dr. Soetomo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan evaluasi rekam medis pasien DWM yang dirawat di RSUD. Dr. Soetomo pada periode Januar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/66490/1/PPDS.IBS.%2002-17%20Her%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/66490/2/PPDS.IBS.%2002-17%20Her%20p%20fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/66490/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Tujuan: Mengetahui profil klinis, radiologis dan modalitas terapi pasien baru
dengan Malformasi Dandy Walker (DWM) di RSUD. Dr. Soetomo.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
evaluasi rekam medis pasien DWM yang dirawat di RSUD. Dr. Soetomo pada
periode Januari 2014 sampai Juni 2015.
Hasil: Dari variabel usia, sebagian besar pasien terdapat pada kelompok usia 1
bulan – 1 tahun (10 orang, 66,67%) dibandingkan dengan kelompok umur 1 –
5 tahun (2 orang, 13,33%), < 1 bulan (2 orang, 13,33%) dan > 5 tahun (1 orang,
6,67%) dengan rata-rata usia penderita 1,3 tahun. Berdasarkan jenis kelamin,
jumlah pasien perempuan (9 pasien, 60%) lebih banyak dibanding laki-laki (6
pasien, 40 %). Kepala membesar merupakan gejala klinis yang paling sering
(13 pasien, 86,67%), sedangkan kejang merupakan gejala yang paling jarang (1
pasien, 6,67 %). Hidrosefalus merupakan gambaran radiologis yang ditemukan
pada semua pasien. Dari data metode terapi pembedahan didapatkan hasil VPS
dilakukan pada 6 pasien (40%), CPS 3 pasien (20%), kombinasi VPS dan CPS
2 pasien (13,33%), endoskopi fenestrasi + VPS 2 pasien (13,33%), ETV 1
pasien (6,67%) serta kombinasi eksisi kista + CPS 1 pasien (6,67%).
Kesimpulan: Sebagian besar pasien dengan DWM yang dirawat di RSUD. Dr.
Soetomo berada pada kelompok usia 1 bulan-1 tahun, dengan rata-rata 1,3
tahun. Pasien perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Gejala
klinis terbanyak adalah kepala membesar. Gambaran radiologis berupa
hidrosefalus didapatkan pada seluruh pasien. Pemasangan VP shunt merupakan
metode yang paling sering dilakukan baik sebagai terapi tunggal atau sebagai
kombinasi dengan metode terapi lainnya. |
---|