HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN DENGAN JENIS DOMINAN SERAT OTOT PADA GRUP OTOT QUADRICEPS LAKI-LAKI DEWASA MUDA
Pendahuluan: Pada penelitian-penelitian sebelumnya, hubungan linear antara VO2 max dan serat otot tipe lambat pada atlit telah dibuktikan. Pada penelitianpenelitian tersebut biopsi sering digunakan untuk menentukan jenis serat otot. Penentuan jenis serat otot dengan metode non-invasif lebih mudah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/66821/1/FK.PD.10.17%20Put%20h%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/66821/2/FK.PD.10.17%20Put%20h%20-%20Fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/66821/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pendahuluan: Pada penelitian-penelitian sebelumnya, hubungan linear antara
VO2 max dan serat otot tipe lambat pada atlit telah dibuktikan. Pada penelitianpenelitian
tersebut biopsi sering digunakan untuk menentukan jenis serat otot.
Penentuan jenis serat otot dengan metode non-invasif lebih mudah dilakukan dan
tidak bermasalah dengan hukum etik yang ada di Indonesia. Namun, studi
mengenai perubahan jenis serat otot dan korelasinya dengan tingkat kebugaran
dengan menggunakan metode non-invasif untuk menentukan jenis serat otot
masih sedikit dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
hubungan antara tingkat kebugaran dengan jenis dominan serat otot pada non-atlit
yang didentifikasi menggunakan metode non-invasif.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 33 laki-laki dewasa muda yang
tidak terlatih dengan usia rata-rata ± 20 tahun ditentukan jenis dominan serat otot
pada grup otot quadriceps dan diukur tingkat kebugaran. Penentuan jenis dominan
serat otot menggunakan metode non-invasif dengan menghitung repetisi maksimal
dengan beban 80 % one repetition maximum. Penentuan tingkat kebugaran
menggunakan metode Astrand Ergocycle. Analisis data menggunakan SPSS versi
23 dengan statistik deskriptif dan uji korelasi Spearman.
Hasil: Pada subyek penelitian yang memiliki tingkat kebugaran low, didapatkan
71.4% memiliki jenis serat otot slow-twitch. Berdasarkan uji korelasi Spearman,
didapatkan nilai p = 0.551 (p < 0.05).
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat kebugaran dengan jenis
dominan serat otot pada grup otot quadriceps. Faktor-faktor lain dapat
mempengaruhi tingkat kebugaran dan distribusi jenis serat otot. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis fakto-faktor apa saja yang
secara pasti dapat mempengaruhi tingkat kebugaran maupun distribusi jenis serat
otot. |
---|